Belakangan ini dikagetkan dengan kepergian suami BCL, Asraf Sinclair akibat serangan jantung. Diduga ia terkena serangan jantung setelah  berolah raga crossfit. Di usianya yang terbilang masih muda, 40 tahun harus rela meninggalkan istri dan putra semata wayangnya. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut.
Diawal tahun 2020, sosok kenamaan Ria Irawan juga telah berpulang kepada Sang Kholiq akibat penyakit kanker. Ria yang sudah berjuang cukup lama dengan penyakitnya tersebut harus menyerah karena keganasan kanker yang dideritanya.
Penyakit dapat menyerang siapa saja. Entah itu public figur maupun kalangan masyarakat jelata. Yang pasti tidak pandang bulu. Kanker dapat hinggap di tubuh siapa saja.Â
Penyakit kanker yang diderita Ria Irawan merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya di dunia. Mengutip dari data terbaru WHO, sebanyak 8,2 juta orang meninggal karena penyakit tersebut.Â
Korbannya tak hanya perempuan saja. Melainkan, laki-laki juga bisa terkena kanker. Kanker pada pria adalah kanker paru dan liver, sementara pada perempuan adalah kanker payudara dan leher rahim.
Mengenal kanker
Mari kita sejenak mengenal penyakit kanker. Lalu, bagaimana penyakit ini dapat berkembang biak di tubuh?
Kanker merupakan penyakit dengan karakteristik adanya perkembangan sel abnormal yang membelah diri di luar kendali dan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam jaringan tubuh normal di sekitarnya dan menghancurkan jaringan tersebut.Â
Secara sederhana terjadinya kanker disebabkan karena adanya mutasi gen pada saat terjadi pembelahan sel. Pada saat terjadi pembelahan diri pada sel, mengandung gen yang rusak.Â
Gen yang rusak kemudian masuk ke dalam jaringan tubuh yang normal dan secara berkelanjutan menghacurkan jaringan tersebut. Sehingga terjadi adanya perubahan pada struktur gen.
Kanker juga memiliki kemampuan untuk menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain. Walaupun ada berbagai macam kanker, semua jenis kanker pada dasarnya dimulai dari pertumbuhan sel-sel secara tidak normal (abnormal) dan tidak terkendali.
Kanker yang merupakan penyakit tidak menular, namun masih menjadi masalah di Indonesia karena sangat mematikan. Berdasarkan data dari Cancer Statistic 2019, jenis kanker paling mematikan pada pria adalah kanker paru (24 persen), prostat (10 persen), kolon (9 persen), pankreas dan liver masing-masing 7 persen.Â
Kemudian pada perempuan jenis kanker dengan tingkat kematian tertinggi ada pada kelompok kanker paru (23 persen), payudara (15 persen), kolon dan pankreas 8 persen, serta ovarium 5 persen.
Upaya pengobatan kankerÂ
Bagi penyitas kanker dalam pengobatannya, tak dipungkiri juga melakukan tindakan non medis seperti alternatif maupun herbal.
Saat tiga pelajar dari Palangkaraya yang berhasil menemukan obat herbal penyembuh kanker melalui akar bajakah yang berhasil menjuarai lomba inovasi medis di Korea. Sontak, kabar ini membuat masyarakat berbondong-bondang mencarinya.Â
Namun, kebijakan pemerintah setempat menghimbau akar bajakah tersebut tak diperbolehkan keluar dari Kalimantan. Sehingga belum bisa dinikmati oleh penyintas kanker di luar Kalimantan. Justru, fenomena tersebut banyak oknum memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Selain itu juga melalui pengobatan alternative yang dilakukan oleh ibu Ningsih Tinampi. Namanya viral melalui media sosial yang dapat menyembuhkan kanker payu dara, kanker paru dan juga kanker kelenjar getah bening.Â
Dari kabar yang beredar, jika kita mau berobat kesana bahkan harus menunggu antrean hingga satu tahun. Karena saking banyaknya pasien yang sudah mendaftar.
Sementara pengobatan medis yang ditawarkan pihak rumah sakit seperti kemoterapi, radioterapi dan terapi target. Kemoterapi merupakan perawatan dengan bantuan zat-zat kimia dengan intensitas tinggi sebagai pembunuh sel-sel yang berkembang cepat di dalam tubuh.
Jika kemoterapi menggunakan zat-zat kimia untuk membunuh kanker, radioterapi merupakan perawatan dengan bantuan gelombang energi yang tinggi seperti sinar x, gama, proton, elektron untuk membunuh sel kanker.Â
Sedangkan terapi target menggunakan obat-obatan kimia untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.
Imunoterapi: strategi terkini kalahkan kanker
Setelah melalui perjalanan panjang dan perkembangan teknologi di dunia medis untuk mengobati penyakit kanker. Dibawah kendali Kementrian Kesehatan metode Imunoterapi mulai dikembangkan.Â
Hal tersebut didukung dengan diberikannya izin edar oleh BPOM atas pembrolizumab yang digunakan sebagai obat imunoterapi yang digunakan di Indonesia.
Obat ini digunakan sebagai perawatan dalam memperkuat sistem imun untuk berperang melawan sel kanker dalam tubuh. Jadi obat tersebut untuk memperkuat imun. Dan imun inilah yang membunuh sel kanker dalam tubuh. Pada dasarnya, imun dalam tubuh berfungsi sebagai kekebalan untuk menangkis penyakit maupun infeksi yang masuk.
Ketika sel kanker dan sel T terjadi kontak, sebuah protein di sel kanker yang dikenal dengan PD-L1 melumpuhkan sel T akibatnya sel-sel imun tidak dapat mengenali dan membunuh sel-sel kanker.Â
Dengan adanya imunoterapi, interaksi antara sel kanker dan sel T dicegah sehingga sel T bisa mendeteksi dan membasmi sel-sel kanker. Imunoterapi ini bekerja dengan mencegah interaksi antara sel T milik sistem imun dengan sel kanker.
Kini dengan adanya inovasi pengobatan secara imunoterapi dapat mematahkan jika penyitas kanker stadium lanjut tidak cepat menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa.Â
Ada harapan lebih untuk menaburkan kebaikan kepada lebih banyak orang. Karena pengobatan ini telah berhasil dan diujikan di beberapa negara termasuk Indonesia. Supaya tidak ragu mencoba pengobatan tersebut, pastikan untuk tetap menghimpun informasi sebanyak mungkin dan menghubungi Dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Referensi :
Tirto.id
Hellosehat.com
Gakken-idn.id
Kalahkankanker.com
Halodoc.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H