Kedudukan keluarga dipandang sebagai salah satu wadah pendidikan. Sebuah keluarga minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak.  Dapat ditafsirkan peranan orang tua (ayah dan ibu) merupakan guru yang bertugas mengedukasi serta memberikan tauladan bagi anggota-anggota didalamnya. Mendidik  anak adalah tanggung jawab orang tuanya juga. Itu yang perlu menjadi mindset semua orang tua.
Kecenderungan sifat meniru (imitasi) yang dimiliki anak-anak. Harus dimanfaatkan dengan baik oleh orang tua. Â Untuk membentuk karakter dan mengedukasi segala hal yang dianggap perlu ditanamkan. Salah satunya membangun kultur literasi.
Literasi tulisan dapat dilakukan dengan cara membacakan buku cerita sebelum tidur. Membacakan cerita bagi anak-anak dapat mengembangkan pengetahuan dan menambah kosa kata bahasa.Â
Selain itu kebiasaan ayah yang membaca koran di pagi hari dan seorang ibu yang membaca resep buku untuk memasak dapat menggugah hati anak untuk kepo mengenai apa yang dibaca oleh kedua orang tuanya. Kemudian mengikutinya untuk meniru apa yang dilihatnya.
Jika kultur literasi dalam keluarga sudah terbangun. Penting untuk membuat taman baca mini atau perpustakaan kecil yang berada tak jauh dari ruang keluarga agar minat baca dapat berjalan sacara sustainable. Sehingga kultur literasi kian melekat.
Lalu, bagaimana meliterasikan digital dalam keluarga?
Tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Dengan menggunakan pendekatan keluarga, jika setiap menerima informasi dan berita agar dipahami terlebih dahulu. Kemudian mengecek kebenarannya. Jangan terburu-buru untuk menyebarluaskan. Pemerintah melalui Kominfo telah membuat terobosan dengan adanya aplikasi untuk mengecek terkait sebuah kebenaran informasi ataupun berita. Sehingga apa yang disebarkan sebuah berita ataupun informasi benar atau bukan.
Selain itu, bijak dalam bermedia juga perlu ditanamkan. Bermedia di dunia maya sama halnya bersosialisasi di kehidupan nyata. Asas persaudaraan dan kerukunan agar terus digaungkan. Sehingga hujat menghujat dapat terhindarkan.
Membangun kultur literasi begitu penting dalam sebuah bangsa. Kemampuan literasi tulisan membawa kita jauh dari kedunguan. Sementara literasi digital menyelamatkan kita dari perpecahan serta menjaga kedaulatan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H