Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Rekonsiliasi Pasca Pemilu, Bukti Jokowi Tepati Janji Saat Closing Statement di Debat Capres Keempat

23 April 2019   10:21 Diperbarui: 23 April 2019   10:26 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan pesta demokrasi telah usai. Tak ada lagi kubu 01 dan 02 yang berkampanye. Tak ada lagi yang menanyakan Prabowo jum'atan dimana ?. Atau bahkan Jokowi ngibul dimana ?. Sentimen-sentimen negatif maupun hate speech yang sering dilontarkan dan kita dengar. Merupakan babak akhir dari perjalanan panjang ini.

Hal demikian harus disimpan rapat-rapat di buku catatan pemilu 2019. Dan diletakkan di dalam lemari demokrasi bangsa ini. Yang tengah kita lakukan adalah semua pihak harus bersabar menunggu hasil real count resmi dari KPU. Dan memulihkan kondisi pasca pesta demokrasi.

Siapapun pemenangnya harus kita hormati dan dukung. Dan siapapun yang kalah tetap kita rangkul sebagai keutuhan bangsa.

Pemilu 2019 telah menguras energi dan melelahkan. Penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, Kontestan Pilpres, maupun Pileg telah berjuang untuk memajukan demokrasi bangsa. Pengalaman demokrasi ini tentu untuk mendewasakan semua pihak agar dapat bersikap dewasa dan menghargai perbedaan pilihan.

Perbedaan pilihan itu ternyata asik. Karena muncul gagasan dan ide baru yang dapat disumbangkan demi kemajuan bangsa. Namun, karena perbedaan pilihan kita tidak boleh lupa bahwa khittah sebagai bhineka tunggal ika harus tetap terjaga.

Tentu kita masih ingat closing statement yang disampaikan Jokowi di debat capres keempat. "Pak Prabowo, saya ini senang naik sepeda. Dan sering rantainya putus. Namun, percayalah bahwa rantai persahabatan kita tidak akan pernah putus" tutur capres petahana.

Pernyataan tersebut sebagai bukti Jokowi ingin menjaga silaturrahmi dengan Prabowo Subiyanto maupun Sandiaga Uno yang langsung mengadakan rekonsiliasi pasca pemilu. Sosok Jokowi ingin menenangkan penantangnya, Prabowo-Sandi beserta elit-elitnya  yang telah bersama-sama mewarnai pesta demokrasi Indonesia untuk lebih baik.

Kendati demikian, menyikapi pernyataan tersebut atas segala perbedaan pilihan, maupun perbedaan pandangan semata-mata untuk kebaikan masa depan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita tidak boleh lupa, selama sekitar enam bulan lebih telah berpisah mendukung pilihan masing-masing. Namun saat ini kita harus kembali ke pangkuhan ibu pertiwi untuk menyatukan visi dan misi. Agar ibu pertiwi terus berprestasi di kancah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun