Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Keempat Capres

31 Maret 2019   21:29 Diperbarui: 1 April 2019   18:43 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahwa sebenarnya negara ini didirikan dari tumpah darah para pejuang-pejuang bangsa. Dan melahirkan Ideologi Pancasila sebagai ideologi yang sudah tidak dapat ubah-ubah oleh siapapun.

Pemimpin yang kekinian dan up to date
Tema pemerintahan yang menyinggung era revolusi 4.0 dalam mewujudkan pemerintahan yang serba teknologi berhasil dipaparkan oleh capres 01, Joko Widodo secara matang. Dalam kesempatannya, beliau menegaskan akan membentuk Dilan (Digital Melayani) sebagai inovasi pelayanan terhadap masyarakat. Sehingga proses yang diharapkan begitu cepat dan tidak berbelit-belit.

Kemajuan teknologi yang terjadi belakangan ini, juga direspon sangat cepat oleh pemerintah. Seperti adanya e-government, e-governance, dan juga e-budgeting sebagai sebuah sistem yang telah dibentuk dalam rangka menekan angka korupsi yang masih marak terjadi di lembaga-lembaga yang ada.

Hal itu pula sekaligus membuka transparansi pemerintahan terhadap masyarakat. Dengan adanya system ini masyarakat dapat memantau jika ada indikasi korupsi. Dan bertindak cepat untuk melaporkannya pada pihak yang berkompeten yakni komisi pemberantasan korupsi (KPK).

Pemimpin yang jeli akan strategi 
Mencermati apa yang dilontarkan capres penantang, Prabowo Subianto terkait anggaran pertahanan dan keamanan yang sedikit dan juga rapuh. Capres petahana, Joko Widodo mempunyai pandangan yang berbeda. Hal ini didasarkan pada keadaan yang sedang dialami pada dunia sekarang.

Perang teknologi dan ekonomi dunia membuat negara berkembang, termasuk Indonesia harus jeli memutar otak untuk mensiasati hal ini. Jika tidak mampu mengikuti dan merespon perubahan zaman, selamanya negara akan berada dipusaran pasar. Dan tidak akan pernah menjadi penguasa pasar.

Nampaknya hal ini yang tidak diinginkan oleh Joko Widodo yang hanya berada pada pusaran pasar global. Pemerintah ingin bangsa ini, berpartisipasi dan merespon cepat adanya perubahan zaman.

Hal ini dibuktikan bahwa selama masa pemerintahan, Joko Widodo terkait anggran utama dan terbesar difokuskan pada Kementrian PUPR. Pemerintah terang-terangan ingin mengejar ketertinggalan infrasturtur yang masih tertinggal dari negara-negara lain guna mempercepat pertumbuhan laju ekonomi.

Kemudian mengenai anggaran pertahan dan keamanan juga mendorong untuk investasi alutsista. Sehingga bangsa ini tidak cenderung konsumtif dalam berbelanja kebutuhan hankam. Mengingat ada skala prioritas yang harus diutamakan.

Dalam sektor wilayah-wilayah perbatasan seperti natuna, biak, tarakan dan lainnya juga telah disediakan pos pantau marinir dan juga drone udara untuk mengantisipasi adanya negara asing yang ingin memasuki kawasan teritorial Indonesia. Sehingga mudah untuk dipantau dan ditindak jika melanggar kedaulatan NKRI.

Pemimpin yang cinta perdamaian
Pertanyaan panelis yang diberikan kepada capres petahana, Joko Widodo mengenai keunggulan apa yang hendak ditonjolkan bangsa ini dalam hubungan internasional. Beliau memaparkan bahwa konsep yang akan ditonjolkan adalah Indonesia sebagai negara islam terbesar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun