Artinya adalah nak, kalau makan jangan dibiasakan untuk disisakan apalagi dibuang. Soalnya mencari makan itu sulit. Paham sendiri kan, nasi jagung itu membutuhkan proses yang panjang.
Proses penanaman karakter saat itu selalu membekas hingga kini. Melihat kondisi ekonomi yang pas-pasan dan krisis pangan yang mengancam, selalu terbayang kuat dipikiran. Tak pernah terlintas untuk menyisakan makanan bahkan membuangnya sembarangan. Tak peduli apa lauknya, yang penting ada nasi di meja. Fenomena lampau telah membuka mata, membuat diri selalu bersyukur pada Yang Maha Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H