Kamu adalah aku
karena kamu bagiku adalah hidupku
bagaimana mungkin kamu mengingkari takdir itu?
Serpihan angin malam menyeruak perih dalam anganku
           Menanti janji yang entah kapan akan tertepati
           Bintang-bintang pun, tertawa melihatku saat aku termenung sendiri
           Tapi aku tak peduli!
           Tak hanya itu, deburan ombakpun menyeruak mentertawakanku saat aku terpuruk sendiri
           Tapi aku tetap tak peduli!
Hanya seutas senyum kecut dariku untuk membalas tawa mereka
Penantianku masih disini, ditempat takdir kita
Bersama kenangan yang masih ku genggam erat dibenakku
Karena kamu akan tetap menjadi aku
Sampai takdir menjemputku
Â
September 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI