Kamu adalah aku
karena kamu bagiku adalah hidupku
bagaimana mungkin kamu mengingkari takdir itu?
Serpihan angin malam menyeruak perih dalam anganku
           Menanti janji yang entah kapan akan tertepati
           Bintang-bintang pun, tertawa melihatku saat aku termenung sendiri
           Tapi aku tak peduli!
           Tak hanya itu, deburan ombakpun menyeruak mentertawakanku saat aku terpuruk sendiri
           Tapi aku tetap tak peduli!
Hanya seutas senyum kecut dariku untuk membalas tawa mereka
Penantianku masih disini, ditempat takdir kita