Oleh : Siti Najmi Nurul Khotimah/Mahasiswa MPI/UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Penentuan dan perumusan kompetensi lulusan merupakan tahap awal dalam pengembangan kurikulum dan dapat dianggap sebagai tahap penentu untuk tahap-tahap berikutnya. Artinya, penentuan dan perumusan kompetensi lulusan merupakan titik tolak untuk mengembangkan tahap-tahap berikutnya dengan lancar dan berhasil.
Pertama, Kesesuaian Materi: Materi yang diajarkan dalam kurikulum harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Proses awal yang sangat penting untuk memastikan bahwa isi kurikulum mendukung kompetensi yang diharapkan adalah pemilihan materi. Materi yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Tingkat kesulitan materi juga harus sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif siswa. Materi yang terlalu mudah tidak akan menantang pemikiran kritis mereka, sementara materi yang terlalu sulit justru dapat mengurangi keinginan mereka untuk belajar. Oleh karena itu, keseimbangan kompleksitas materi sangat penting untuk pengalaman belajar yang efektif dan bermakna.
Kedua, Strategi Pembelajaran: Pilihan strategi pembelajaran sangat penting untuk menghidupkan materi yang telah direncanakan. Strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, dan jenis materi yang akan diajarkan. Pendekatan berbasis proyek, atau pembelajaran berbasis proyek, lebih baik untuk membangun keterampilan praktis dan keterampilan dasar. Pemecahan masalah, diskusi, atau simulasi yang membutuhkan pemikiran kritis dan kreatif harus menjadi aktivitas di mana siswa harus terlibat. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi, tetapi metode ini juga membangun rasa percaya diri dan kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
Ketiga, Integrasi Disiplin Ilmu: Kurikulum yang baik harus mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sehingga siswa dapat melihat bagaimana konsep dari berbagai bidang studi berhubungan satu sama lain, yang pada gilirannya membantu mereka memahami dunia secara lebih luas. Tema atau proyek lintas disiplin dapat digunakan untuk mengintegrasikan antar disiplin. Misalnya, pelajaran lingkungan hidup dapat mencakup biologi untuk memahami ekosistem, geografi untuk menganalisis distribusi sumber daya alam, dan sosiologi untuk mempelajari efek sosial dari perubahan lingkungan.
Tujuan dari desain kurikulum yang mempertimbangkan ketiga komponen ini adalah untuk membuat sistem pendidikan yang fleksibel, fleksibel, dan relevan dengan perubahan zaman. Dengan penerapan yang tepat, implementasi ini dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan siswa secara keseluruhan.
*) Tulisan ini, disarikan dari bahan ajar Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu, Part 7. Dosen Pengampu Prof . Dr. H. A. Rusdiana, M.M
Siti Najmi Nurul Khotimah. Lahir di Bandung, tanggal 01 Desember 2004, merupakan anak kedelapan pasangan Bapak Djadja, dengan Ibu Ai. Alamat Tempat Tinggal Kp. Loa, Ds. Loa, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, 40383, HP: 083822661518, E-Mail : sitinajmi111@gmail.com. Pendidikan: Sekolah Dasar/SDN Loa I lulus tahun 2016, Sekolah Mengah Pertama/MTS Al-Mufassir lulus tahun 2019, Sekolah Menengah Atas/MAS Al-Mufassir tahun 2022 dan sekarang kuliah di UIN Sunan Gunung DjatiBANDUNG Jurusan MPI, Lulus Tes Masuk UIN melalui Jalur UMPTKIN. Motivasi masuk ke UIN SGD jurusan MPI: Mengembangkan keilmuan dalam dan pembibitan tenaga pendidik yang lebih profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H