Mohon tunggu...
Najma Zahirah
Najma Zahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PGMI UINSA

ENTP, suka memasak, Dan suka kamu merupakan 3 kata yang cukup untuk mendeskripsikan diri saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aroma Surga di Tepi Kebun Kopi

3 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 3 Desember 2024   21:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di malam hari, Pak Yusuf sering duduk di beranda sambil menatap langit penuh bintang. Ia merenungkan betapa setiap biji kopi yang ditanamnya tidak hanya memberikan kenikmatan, tetapi juga pengingat akan kebesaran Sang Pencipta. Dalam doanya, Pak Yusuf selalu memohon agar cucu-cucunya tumbuh menjadi anak-anak yang selalu bersyukur dan sabar, serta mengingat Allah dalam setiap langkah hidup mereka.

Ahmad dan Fatimah pun tumbuh dengan membawa ajaran kakek mereka dalam hati. Setiap kali mereka merasa lelah atau putus asa, mereka mengingat aroma kopi di pagi hari dan doa-doa malaikat yang beristighfar. Mereka menjadi pribadi yang tangguh dan penuh syukur, siap menghadapi tantangan hidup dengan semangat dan keikhlasan.

Begitulah, kebun kopi Pak Yusuf tidak hanya menghasilkan biji-biji kopi yang harum, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai kehidupan yang abadi dalam hati keluarganya dan seluruh warga desa. Aroma surga dari kopi Pak Yusuf akan selalu tercium, mengingatkan setiap orang akan pentingnya kesabaran dan rasa syukur dalam menjalani hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun