Mohon tunggu...
Najma Prabangasti Fernandita
Najma Prabangasti Fernandita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca dan memiliki ketertarikan di dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Urgensi Toleransi Beragama

24 Mei 2023   19:44 Diperbarui: 24 Mei 2023   19:51 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn-2.tstatic.net/pekanbaru/foto/bank/images/bacaan-surat-al-kafirun.jpg

Keberagaman merupakan sebuah hal yang mustahil untuk bisa dirubah ataupun dilawan. Dan dalam menghadapi situasi keberagaman ini, maka solusi yang ideal adalah dengan menumbuhkan sikap toleransi antar sesama manusia. Islam hadir sebagai Rahmatan lil 'Alamiin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Tentu kehadirannya membawa visi dan misi, termasuk misi memberikan solusi terhadap keberagaman. Islam merupakan agama yang menyukai perdaimaian. Oleh karena itu, islam mengajarkan kepada pemeluk-pemeluknya untuk menerapkan sikap bertenggang rasa (toleransi). Terutama mengenai pokok toleransi beragama. Allah SWT menciptakan manusia secara beragam, berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal bukan saling mengutarakan kebencian.

Pada intinya, urgensi toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati dan menghargai hak-hak dan kewajiban antar umat beragama dan tidak memaksakan kehendak orang lain untuk berada di dalam satu agama yang sama. Toleransi hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai upaya untuk menyatukan keberagaman masyarakat yang sangat rentan terhadap terjadinya konflik sosial maupun keagamaan. Oleh sebab itu, dengan adanya toleransi ini diharapkan dapat terciptanya lingkungan kehidupan yang indah dengan kedamaian, kerukunan dan keamanan didalamnya tanpa diliputi ujaran kebencian dan permusuhan.

Bagaimana sikap muslim sebaiknya dalam menerapkan toleransi beragama?

Kita sebagai umat islam sebaiknya bersikap sewajarnya saja, tidak perlu berlebihan hingga melampaui batas dalam bertoleransi. Seperti ikut merayakan hari raya mereka, berpenampilan menyerupai mereka atau mengikuti hal-hal yang berkaitan dengan agama mereka. Karena dikhawatirkan akan memicu hal-hal yang dapat memengaruhi status keimanan muslim itu sendiri. Sebuah hadis meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam bersabda "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari kaum itu" HR. Muslim.

Oleh sebab itu, seperti yang diambil dari makna toleransi kita harus mampu menumbuhkan sikap tenggang rasa dan saling menjaga perasaan agar tidak ada pihak manapun yang harus terluka karena salah dalam menafsirkan makna dari toleransi. Cukup dengan
menghormati dan menghargai serta memberikan ruang kepada mereks untuk beribadah dengan cara tidak mengganggu mereka dalam menjalankan ibadahnya. Karena tujuan dari toleransi beragama adalah agar terciptanya kehidupan yang tertib, aman, dan damai di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang heterogen (beragam). Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungi kita dari hal-hal yang menghantarkan kita pada kezaliman.


Wallahu a'lam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun