Mohon tunggu...
Najma Nurfaiza
Najma Nurfaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dari Universitas Pendidikan Indonesia

Hanya anak tunggal yang suka dan sayang sama kucing oranyenya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suku Anak dalam Sebagai Salah Satu Pesona Indonesia

5 Januari 2023   19:46 Diperbarui: 5 Januari 2023   19:55 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Agnes Neva Surya Mutiara, Dilla Lestari Dwi Putri, Najma Ranni Nurfaiza, Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Pendidikan Indonesia

Haloo semuaa!! Mungkin kalian agak asing ya mendengar Suku Anak Dalam, karena yang biasanya didengar itu suku Jawa, suku Bali, suku Ambon, suku Sunda, dan lain-lain. Tapi apakah kalian tahu bahwa ternyata ada salah satu suku yang mendiami Pulau Sumatera yaitu Suku Anak Dalam yang ternyata menyimpan beragam kebudayaan yang cukup menarik lhoo.. Penasaran kan? Yuk simak artikel berikut ini!

Kekayaan budaya terbentang luas di Indonesia. Negeri yang berisi beragam budaya, pemandangan indah, dan masyarakatnya yang dikenal memiliki keramahan. Indonesia terdiri dari rangkaian pulau yang memuat banyak etnis. Adapun pulau yang berada di sebelah Barat dari Indonesia, pulau tersebut adalah Pulau Sumatra. Sebuah pulau yang didalamnya terdapat banyak suku. Suku Anak Dalam atau biasa dikenal dengan Orang Rimba merupakan salah satu suku yang mendiami Pulau Sumatra. Sejumlah Orang Rimba tinggal di Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera bagian Selatan.

UNSUR KEBUDAYAAN

  1. BAHASA 

Dalam membahas bahasa yang digunakan oleh Suku Anak Dalam ini dapat dikaitkan dengan budaya, karena budaya dan bahasa itu saling menyatu. Budaya Suku Anak Dalam ini tersandi dalam kosakata bahasa Kubu. Seperti contohnya budaya yang berkaitan dengan tradisi tersandi dalam kata basale, melangun, dan manumbai. 

Lalu budaya yang berkaitan dengan cara memperoleh makanan tersandi dalam kata meramu, betilik, dan berburu.  Lalu yang berkaitan dengan penangkal bala adalah kata amal, bebesel dan giginyaru. Dan yang berkaitan dengan kearifan lokal tersandi dalam kata tenggeris, setubung, cemenggo, dan besesandingon. Budaya-budaya Suku Anak Dalam yang tersandi dalam kosakata bahasa Kubu itu menggambarkan kehidupan Suku Anak Dalam yang masih primitif (Ermitati, 2014). 

  1. SISTEM RELIGI 

Sebenarnya Suku Anak Dalam tidak menyebutkan bahwa mereka menganut agama tertentu, namun mereka sudah memiliki aturan dan norma yang berasal dari kepercayaan nenek moyang mengenai siapa yang berbuat baik maka akan selamat, dan yang jahat akan celaka. Siapa yang baik akan masuk surga dan siapa yang jahat akan masuk neraka (Nafiah, 2012). 

Namun, dapat dilihat juga bahwa Suku Anak Dalam menganut kepercayaan dinamisme dan animisme. Kepercayaan dinamisme merupakan keyakinan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan manusia, sedangkan animisme merupakan kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda. 

Mereka menganggap dewa sebagai Tuhan dan memuja roh nenek moyang. Tetapi saat ini juga dapat ditemukan masyarakat Suku Anak Dalam yang menganut agama Islam. 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun