Optimalisasi Desain Media Sosial Lembaga Ziswaf

Memasuki era globalisasi, Berdasarkan data internet world stats, pengguna internet Indonesia telah mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021 dan menjadi negara yang masuk di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia. 

Program teknologi digital yang dirancang maju, cerdas, global dan interaktif membuat lembaga filantropi lebih mudah mempromosikan programnya melalui desain visual, karena tujuan desain grafis adalah tentang bagaimana cara berkomunikasi secara rinci yang dikemas melalui fasilitas gambar supaya audiensi lebih mudah mengenali lembaga tersebut dengan jelas. Lalu apa saja isi konten lembaga ziswaf di media sosial? Sebagaimana umumnya yaitu

1.  flayer fundrising sebagai penghubung antara lembaga zakat dengan para audiens terutama donatur. 
2. Dokumentasi program kegiatan yang telah berjalan, baik berupa foto maupun videography menggunakan template khusus lembaga agar kumpulan foto yang diposting tetap terlihat rapih. 
3. Desain dakwah seperti quotes, ayat al-quran atau hadist minimal 4x posting dalam satu pekan. 
4. Membuat kalimat ucapan pada moument tertentu seperti : hari ibu, menyambut bulan ramadhan, tahun baru islam dll.

Pada bagian inilah peran desainer grafis sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan karya, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: 

1. Menyampaikan isi pesan dengan bentuk visual yang kreatif dan simpel 

ketika perusahaan hendak mempublikasi sebuah flayer atau memasangkan iklan baik secara offline maupun Online maka pastikan bahwa desain tersebut selaras, mulai dari pemilihan font, warna dan berbagai objek yang dipilih. 

2. Memahami prinsip

Prinsip kesatuan, keseimbangan, penekanan, proporsi, irama, kesederhanaan, kejelasan, ruang dll merupakan bagian penting desainer grafis expert yang memiliki beberapa prinsip desain, apabila dihiraukan sedikit saja dapat memberi pengaruh terhadap hasil karyanya. 

"Seorang desainer tahu kesempurnaan telah dicapainya bukan ketika tidak ada lagi sisa ruang untuk ditambahkan desain, tetapi ketika tidak ada lagi unsur desain yang bisa dihilangkan. (Antoine de Saint-Exupéry)" 

3. Menarik Perhatian 

Desain konten media sosial yang menarik dan rapi dapat menimbulkan rasa penasaran bagi pengunjung untuk lebih mengetahui profil lembaga tersebut, sehingga dari rasa penasaran itumenjadi alat pendukung lembaga filantropi untuk menarik perhatian audiensi agar lebih dikenal publik. 

4. Menghemat Waktu 

Misi terakhir seorang desainer grafis adalah memastikan bahwa para audiensi mudah memahami isi desain tersebut dalam sekali lihat, walau hanya sekilas namun diharapkan seluruh isi pesan dapat tersampaikan secara jelas tanpa menimbulkan pertanyaan. Baiknya, sebelum hasil karya diunggah cobalah untuk meminta penilaianke beberapa teman sebagai proses analisa. 

Menjadi bagian dalam tim desain lembaga ziswaf merupakan suatu kebannggaan bagi saya pribadi, ketika tahun 2020 saya diamanahkan untuk mengelola akun instagram dan facebook yang sebelumnya tidak begitu aktif. Langkah awal yang saya pilih adalah mengoptimalkan desain konten dengan baik dan maksimal. 

Selama kurang dari setahun, jumlah pengikut meningkat dan beberapa diantaranya memberi respon positif, baik melalui komentar maupun konten yang disimpan. 

Desain grafis sangatlah erat dengan asumsi dan juga komunikasi visual. Respon yang kita dapati dimedia sosial tergantung seberapa pintar kita dalam menyajikan informasi dengan lengkap namun mudah dipahami, tak lagi menimbulkan pertanyaan ataupun keraguan dalam benak para donatur ketika hendak memutuskan untuk bersedekah, menunaikan zakat dan juga berwakaf.