Selasa, 19 Desember 2023, sebuah gelar karya media pembelajaran pendidikan matematika inklusif digelar di Gedung D10 Laboratorium Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. Acara ini diikuti oleh 127 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang memiliki semangat tinggi dalam menghasilkan produk inovasi media pembelajaran untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus dalam belajar matematika.
Dalam gelar karya ini, para mahasiswa berhasil menghasilkan 25 produk inovasi media pembelajaran yang sangat berguna dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus dalam memahami konsep-konsep matematika. Produk media pembelajaran matematika yang dipamerkan merupakan hasil imajinasi matematis mahasiswa matakuliah pendidikan matematika inklusif. Pendidikan matematika inklusif adalah matakuliah baru di prodi pendidikan matematika FMIPA UNNES dan bersifat pilihan. Matakuliah ini dimaksudkan membekali lulusannya  memiliki pengetahuan pendidikan inklusif, memahami karakteristik jenis-jenis siswa berkebutuhan khusus selain materi matematika, demikian kata Dr. Sugiman, B.Sc., M.Si dosen matakuliah Pendidikan Matematika Inklusif. Dalam melaksanakan tugas ini, mahasiswa diberikan bimbingan oleh dua dosen pendamping yang berpengalaman, yakni Dr. Drs. Sugiman, B.Sc., M.Si. dan Dr. Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd.
Gelar karya Media Pembelajaran Matematika untuk ABK ini resmi dibuka oleh Dr. Mulyono, M.Si dengan ditandai pemotongan pita. Dalam sambutannya, koordinator rumpun matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang ini menyampaikan apresiasi dan mendorong kepada mahasiswa karya-karya yang luar biasa ini tidak hanya berhenti dipamerkan tetapi sampai ikut dilombakan di PIMNAS, demikian tutur Dr. Mulyono, M.Si. Bagi mahasiswa, keberadaan beliau dalam acara ini memperkuat semangat para mahasiswa dan mengapresiasi upaya mereka dalam menciptakan media pembelajaran yang inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Mahasiswa yang terlibat dalam gelar karya ini menunjukkan kreativitas dan inovasi yang luar biasa. Mereka berhasil membuat berbagai macam media pembelajaran untuk anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, mulai dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, hingga anak dengan spektrum autisme. Setiap produk media pembelajaran tersebut dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing jenis kebutuhan khusus tersebut, dengan tujuan untuk memudahkan proses belajar mereka.
Para mahasiswa juga berhasil menghadirkan berbagai fitur kreatif, termasuk audio dan braille yang cocok untuk anak tunanetra, materi visual yang jelas dan detail untuk anak tunarungu, serta tampilan yang sederhana namun sangat menarik yang cocok untuk anak tunagrahita. Untuk anak dengan spektrum autisme, mereka menciptakan media pembelajaran yang berfokus pada penggunaan visual, dengan pengulangan yang sistematis dan jelas. Secara umum  media pembelajaran matematis ini memenuhi kriteria MAMAK, yaitu mudah, aman atau ramah, murah, awet, dan khusus.Diharapkan Media pembelajaran ini membuat mudah matematika bagi siswa penyandang disabilitas, aman tidakmembahayakan, berbahan dasar yang murah,  awet dan memiliki kekhususan sesuai dengan kebutuhan siswa disabilitas.  Â
Gelar karya ini menjadi wadah bagi mahasiswa Pendidikan Matematika untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama kuliah. Tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, gelar karya ini juga menjadi wujud nyata dari kepedulian mereka terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dalam belajar matematika.
Kehadiran media pembelajaran yang inklusif ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada semua anak untuk dapat mengakses dan memahami konsep matematika dengan lebih mudah dan menyenangkan. Dengan demikian, tidak ada lagi anak yang tertinggal dalam memperoleh pendidikan matematika yang berkualitas.
Melalui upaya kolaboratif dan semangat tinggi para mahasiswa, gelar karya media pembelajaran pendidikan matematika inklusif ini telah sukses menghasilkan produk-produk inovatif yang memiliki potensi besar untuk membantu dan meningkatkan pembelajaran matematika bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Semoga melalui kegiatan seperti ini, tercipta lingkungan belajar yang inklusif dan setara bagi semua anak, tanpa memandang keberadaan perbedaan-perbedaan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H