Cuaca hari ini sangat cerah, entah karena gumpalan awan berbentuk abstrak namun mampu menghiasi langit dengan sempurna atau karena pada hari Minggu ini adalah jadwal aruni mengunjungi toko buku.
Tokoh utama dalam kisah ini adalah seorang gadis berusia 17 tahun, Aruni namanya. Dari namanya saja sudah dapat disimpulkan Ia adalah anak yang pendiam hal itu tidak salah, tapi saat Aruni sedang berada sendirian dalam zona nyamannya ia menjadi pribadi yang banyak bicara karena ia tahu obrolannya tidak akan terdengar oleh siapapun.
Kehidupannya sebagai seorang introvert sebenarnya sangat menyenangkan bagi Aruni hanya saja saat orang lain terus menyuruhnya untuk berkomunikasi itu selalu terlihat menyebalkan di pikirannya. Di sisi lain ia merasa terjebak kepada keterbatasannya saat berkomunikasi, Ia juga sempat berpikir kenapa dirinya memiliki kepercayaan diri yang rendah, sampai dalam beberapa keadaan membuat Aruni tidak bisa berdamai dengan kelemahannya tersebut.
Toko buku itu berada di pusat kota Jakarta, yang mana membuat Aruni harus menaiki kereta yang pasti dipenuhi oleh mereka yang sedang menikmati akhir pekan, ia memilih berdiri di dekat pintu karena tidak mendapatkan tempat duduk, dengan headset yang terpasang di telinganya Aruni mendengarkan lagu My Heart Will Go On oleh Celine Dion lagu yang selalu mengingatkannya pada film Titanic.
Kurang dari 1 jam Aruni sudah sampai di tempat tujuannya, kali ini bukan novel horor atau komik misteri yang akan dibelinya melainkan sebuah novel romantis yang akan mengajarkannya banyak hal tentang cinta. "Permisi kak, maaf kalau saya lancang. Saya perhatikan kakak hanya bolak-balik dari satu rak kerak lain tanpa menyentuh satu buku pun, Mungkin ada yang bisa saya bantu?"
Seorang pegawai laki-laki berbadan jangkung itu tersenyum pada aruni berharap ia bisa membantu gadis yang sudah hampir 2 jam mondar-mandir tanpa tujuan.
Gadis itu terdiam dan berpikir sejenak kemudian berseru "Cinta! Aku ingin sebuah novel romantis" ujarnya, membuat sang pegawai muda itu tersenyum sembari mengantarnya pada rak buku yang berisi banyak sekali cerita romantis.
"Bukan ini yang saya maksud, sebuah cerita tentang cinta dan segala resiko yang harus dihadapi saat jatuh cinta" pegawai itu terdiam karena tidak mengerti ucapan aruni.
"Tunggu sebentar. Pertama-tama Kenapa kau ingin sekali mempelajari cinta melalui sebuah buku?" Gadis itu menghela nafas singkat "Agar saat jatuh cinta nanti aku sudah tahu beberapa kemungkinan yang akan kudapatkan dan berusaha untuk menghindari kemungkinan terburuknya."
Perkataan aruni sontak membuat pegawai itu tertawa "Kau salah. Saat jatuh cinta orang pintar sekalipun tidak akan pernah berpikir rasional, kau harus merasakan jatuh cinta baru setelah itu akan mendapat pelajaran darinya"
"Aku belum siap dengan perasaan itu" pegawai itu kembali tersenyum kali ini entah kenapa terlihat jauh lebih karismatik karena ia menutupinya dengan tangan.