Mohon tunggu...
Najla Najma
Najla Najma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STEI SEBI

Libatkan Allah di setiap urusan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Market Fit Produk Kebutuhan Rumah dan Mainan Anak

28 Agustus 2021   15:09 Diperbarui: 28 Agustus 2021   15:20 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Merencanakan goals dari market fit produk kita berarti kita membutuhkan seluruh aspek dari produk yang dipilih hingga mencapai market yang dituju. Market fit ialah masa dimana produk yang ditawarkan tepat sasaran dengan market yang dituju dan dampak nya akan sangat luar biasa sebab ketika customer merasa puas lalu dengan suka rela merekomendasikan produk kita pada teman atau kerabatnya, maka di sanalah market fit tersebut tertuju dan pemasaran kan bekerja dengan sendirinya.

Untuk produk yang saya sedang tawarkan adalah barang keperluan rumah tangga dan mainan anak-anak. Mengapa saya memilih menyelami kedua jenis produk tersebut karena setiap orang memiliki peluang dan kesempatan juga kedekatan terhadap target market yang berbeda-beda tiap-tiap orang dan saya merasa dekat dengan keduanya. Alasan kedua ialah kedua jenis produk tersebut bersifat hit and run seiring waktu berjalan akan ada keluaran berbagai produk yang lebih menarik, efisiensi waktu, serta bersifat mendisrupsi produk-produk yang ada sehingga peluang mendapatkan keuntungan besar terbuka lebar. Alasan ketiga ialah market yang dituju oleh kedua jenis produk tersebut adalah serupa yaitu ibu rumah tangga berkisar umur 22 hingga 35 tahun.

Maka melihat dari penjelasan di atas ada beberapa tantangan yang akan dan selalu saya alami sebagai penjual dan membutuhkan strategi yang pas untuk mencapai market fit.  Beberapa di antaranya ialah pasar yang bersifat berubah ubah, maka penjual tertuntut untuk selalu melek dengan keadaan pasar, juga barang yang bersifat hit and run menuntut penjual untuk update dengan barang yang sedang dan akan laku di pasaran, serta berapa lamanya barang itu akan mendapat permintaan harga yang bagus sebelum harga merosot tajam dan kembali waktunya mencari barang yang lebih baru.

Selanjutnya adalah proses bisnis yang saat ini digeluti. Model bisnis yang saat ini saya tekuni ialah bisnis barang importir jenis kebutuhan rumah tangga dan mainan anak. Sebagaimana tantangan dan target pasar yang saya tuju, proses pertama yang saya lakukan adalah meriset barang. Barang apa yang sedang banyak dinantikan? Barang apa yang akan laku keras di pasar local? Barang apa yang mendisrupsi berbagai fungsi hanya dengan memakai satu produk? Barang apa yang akan mempermudah pekerjaan banyak ibu rumah tangga? Dan lain sebagainya. Pada intinya adalah barang yang masih sedikit persediaannya sehingga memenangkan harga pasar pada saat itu.

Proses kedua ialah menawarkan barang pada platform yang saya gunakan yaitu whatsappp grup sebagai barang pre order, juga pada proses ini saya akan mengetes seberapa antusias calon cutomer terhadap barang yang saya tawarkan untuk kemudian saya bersedia menyetok barang dengan volume besar untuk memasuki market lebih luas yaitu berbagai marketplace. Hingga pada titik sudah banyak pemain atu penjual yang masuk pada pasar ini maka saya akan kembali mencari pasar baru dengan mencari barang baru.

Sebagaimana jalannya bisnis-bisnis yang besar pada awalnya adalah bisnis pemula yang kecil lalu berproses menjadi besar.  Dan semua bisnis besar pastinya berproses dengan menyusun bebagai strategi dan mengimplementasikannya.  Adapun beberapa strategi yang akan saya susun dan mengimpementasikannya adalah sebagaimana berikut :

Mengalokasikan dan Memaksimalkan Kegiatan Penjualan Via Online

Ketika berinteraksi di ruang terbuka dengan bebas telah dibatasi, maka masyarakat tentu akan mencari ruang alternative untuk berinteraksi, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau bertransaksi. Bahkan jauh sebelum pandemic pun kita sudah mulai terbiasa dengan penjualan online. Maka beralih strategi ke penjualan online adalah strategi kami sebagai pemilik bisnis. Dan menurut para ahli kebiasaan baru saat ini akan menjadi kebiasaan berkelanjutan sekalipun pandemic berakhir. Maka penjualan online pun akan menjadi kebiasaan baru selama pandemic berlangsung bahkan seusai pandemic sekalipun.

Penjualan secara online pun terdapat banyak jalan atau cara atau media, seperti website, marketplace, media social, dan aplikasi online. Berdasarkan market yang kami tuju untuk menawarkan dua jenis produk kami, maka akan lebih cocok pada media marketplace, dan website bisnis sebagai 'mall' untuk para pembeli berbelanja, dan media social sebagai alat bantu mengenalkan dan memasarkan.

Marketplace yang sedang dan akan kami masuki adalah shopee, tokopedia, bukalapak. Untuk menguasai straegi satu ini akan membutuhkan ilmu yang sangat banyak juga tidak hanya sebagai tempat berjualan saja namun sebagai tempat mengetes seberapa antusias calon customer terhadap produk kita. Selanjutnya adalah media social sebagai media mengenalkandan memasarkan lebih jauh. Sebagian besar penjual online mengembangkan bisnisnya melalui whatsapp grup dan juga telegram grup, bisa dikatakan di telegram berkumpul para penjual reseller dan supplier.

Menganalisis dan Mempekuat Formasi Tim Penjualan Beserta Tugasnya

Adapun strategi selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakan. Kesuksesan dalam menjalankan suatu unit bisnis tergantung pada SDM yang solid antar manajer dan timnya. Dalam memperkuat formasi tim yang efektif, pertimbangannya bukan hanya pada keahlian teknis, tetapi juga kemauan mereka untuk bekerja dengan baik. Untuk menjalankan kegiatan bisnis, harus dipastikan bahwa tersedia SDM yang berkualitas dan mampu membangun kekompakan serta keselarasan kerja untuk menjalankan unit bisnis dengan baik.

Jika sebelumnya adalah karyawan atau wiraniaga yang dimiliki bekerja secara tatap muka dan langsung, maka strategi selanjutnya adalah melakukan perubahan pada formasi tim penjualan beserta tugasnya. 

Pertama adalah manajer personalia dan jajarannya. Manajer personalia bertugas mengatur personil seperti wiraniaga, karyawan dan lain-lainnya untuk bertugas dalam kesehariannya. Maka akan ada perubahan dan penambahan tugas menjadi (1) admin toko online yang bertugas memantau interaksi pada pasar online, (2) karyawan yang bersiap mempacking barang pesanan pelanggan dengan baik, (3) stokist ialah karyawan yang betugas memantau persediaan barang di Gudang, (4) karyawan yang bertugas melakukan quality control pada barang persediaan.

Kedua, manajer pemasaran dan jajarannya. Manajer pemasaran bertugas melakukan kegiatan pemasaran. Jika sebelum pandemic hanya bertugas seperti mengadakan promosi, diskon akhir tahun, buy one get one, maka akan dikembangkan menjadi pemasaran dengan facebook ads agar meluas, juga melakukan edukasi kepada masyarakat agar meningkatkan kepercayaan kepada perusahaann kita untuk memenuhi kebutuhan nya melalui kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun