Mohon tunggu...
Najla Khairunnisa
Najla Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku, novel, komik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembagian Brosur Edukasi Stunting Serta Membagikan Puding Daun Kelor Sebagai Makanan Tambahan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

29 Agustus 2024   12:44 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : posandu lumba-lumba desa sigam

sumber : posyandu lumba-lumba desa sigam
sumber : posyandu lumba-lumba desa sigam

https://umbjm.ac.id/ Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Masalah ini masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, termasuk di Desa Sigam, Kabupaten Kotabaru. Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Menurut data terbaru, prevalensi stunting di wilayah ini masih tergolong tinggi, dan hal ini memerlukan perhatian serta tindakan yang tepat.

Daun kelor, atau Moringa oleifera, adalah tanaman yang dikenal karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi. Daun kelor kaya akan vitamin, mineral, dan protein yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan daun kelor sebagai bagian dari diet sehari-hari merupakan langkah strategis untuk mengatasi kekurangan gizi yang berkontribusi pada stunting.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di Desa Sigam bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya asupan gizi dan mempromosikan pemanfaatan daun kelor sebagai solusi praktis dan bergizi. Melalui program ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami dan menerapkan pola makan yang sehat untuk mencegah stunting pada anak-anak mereka.

Dalam Rangka Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Najla Khairunnisa Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin menginisiasi program kerja dengan judul "Pembagian Brosur Edukasi Stunting serta Membagikan Puding Daun Kelor sebagai Makanan Tambahan sebagai Upaya Pencegahan Stunting." Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus di Posyandu Lumba-Lumba, Desa Sigam. Kegiatan ini melibatkan pembagian brosur edukasi kepada ibu rumah tangga dan ibu hamil untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya asupan gizi, serta pembagian Puding Daun Kelor sebagai makanan tambahan bergizi yang praktis untuk membantu mencegah stunting.

tujuan program kerja  

1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Sigam tentang pentingnya asupan gizi yang cukup untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak mereka. 

2. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan daun kelor sebagai sumber makanan bergizi yang dapat diintegrasikan ke dalam menu sehari-hari mereka. 

3. Menyediakan alternatif makanan bergizi berupa Puding Daun Kelor untuk keluarga, khususnya bagi ibu rumah tangga dan ibu hamil, sebagai upaya pencegahan stunting. 

deskripsi kegiatan sasaran  

Program ini ditujukan untuk dua kelompok sasaran utama: ibu rumah tangga yang memiliki balita dan ibu hamil. Kedua kelompok ini sangat penting karena peran mereka dalam memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak dan diri mereka sendiri, yang merupakan faktor kunci dalam pencegahan stunting.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini meliputi:  

1. Pembagian brosur edukasi: Brosur akan disiapkan dan dibagikan kepada ibu rumah tangga dan ibu hamil di Desa Sigam. Brosur ini berisi informasi yang komprehensif mengenai stunting, pentingnya gizi yang seimbang, dan manfaat daun kelor. Informasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara menjaga pola makan yang sehat dan bagaimana daun kelor dapat membantu dalam mencapainya. 

2. Pembuatan dan distribusi Puding Daun Kelor: Puding Daun Kelor akan diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan berkualitas, serta didistribusikan langsung kepada ibu rumah tangga dan ibu hamil di desa. Puding ini dirancang sebagai makanan tambahan yang bergizi dan praktis, yang mudah dikonsumsi dan diolah. Dengan memberikan puding ini secara langsung, kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat gizi dari daun kelor dan termotivasi untuk mengintegrasikan daun kelor dalam diet mereka.

manfaat kegiatan  

Kegiatan ini diharapkan memberikan berbagai manfaat, antara lain: 

1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran: Masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan ibu hamil, akan memperoleh informasi yang penting mengenai asupan gizi yang memadai untuk pencegahan stunting. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik tentang pola makan dan gizi untuk keluarga mereka. 

2. Peningkatan asupan gizi: Dengan konsumsi Puding Daun Kelor, diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi keluarga, khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil. Puding ini mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. 

3. Pencegahan stunting: Melalui peningkatan pengetahuan dan tambahan asupan gizi dari daun kelor, program ini diharapkan dapat membantu mengurangi prevalensi stunting di Desa Sigam dan berkontribusi pada perbaikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

metode kegiatan

Pelaksanaan program ini mengikuti tahapan sebagai berikut: 

1. Penyusunan materi edukasi: Membuat dan mencetak brosur yang berisi informasi tentang stunting, pentingnya asupan gizi, serta cara memanfaatkan daun kelor. Brosur ini akan disiapkan dan direncanakan untuk distribusi kepada masyarakat. 

2. Pembuatan Puding Daun Kelor: Memproduksi Puding Daun Kelor dengan bahan-bahan lokal yang berkualitas dan memastikan bahwa proses pembuatan dilakukan dengan higienis untuk menjaga kualitas nutrisi. 

3. Distribusi brosur dan puding: Melakukan distribusi brosur edukasi serta Puding Daun Kelor secara langsung ke rumah-rumah warga di Desa Sigam. Distribusi ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. 

hasil  kegiatan

Beberapa hasil yang dicapai dari pelaksanaan program ini adalah: 

1. Peningkatan kesadaran: Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Sigam tentang pentingnya asupan gizi dalam pencegahan stunting. Masyarakat menunjukkan minat yang besar terhadap penggunaan daun kelor dalam diet sehari-hari mereka. 

2. Penerimaan puding daun kelor: Puding Daun Kelor diterima dengan baik oleh masyarakat, dengan umpan balik positif mengenai manfaat gizi dan kemudahan konsumsi produk tersebut.

kesimpulan  

Program ini telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Sigam tentang pentingnya pencegahan stunting melalui asupan gizi yang memadai. Distribusi Puding Daun Kelor juga menunjukkan hasil yang positif, dengan masyarakat yang menerima dengan baik dan menunjukkan potensi besar untuk mengurangi angka stunting di desa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun