Tugas Menulis 2
Judul :
Penulis :
Penerbit :
Tahun Terbit :
Tokoh :
Menurut cerita pebby, novel kesukaanya yang berjudul " si anak pintar ", menurutnya membaca buku pukat ini sangat lah mengahrukan. pada beberapa bab ketika membacanya sedikit mengeluarkan air mata, contoh pada bab seberapa cinta mamak, selalu saja ceritnya membuat dada menjadi sesak, namun memberikan makna yang besar dan luas karna kasih sayang mamak terhadap anaknya.Â
Tentu membuat saya menjadi suka dengan karakter pukat, serta semua anak-anak mamak. pada bagian tentang pelajaran mengahargai sebutir nasi, yang mengaharukan pukat dan brulian membantu mamak mengurus padi di lahan baru, bagian ini lah yang sangat menyayat hati sekaligus pelajaran yang sangat bermakna bagi kehidupan mereka.
Pukat memiliki keunikan, kepintaran yang hingga kenakalan yang khas pada anak anak tidak terlihat olehnya, yang hidup di kampung pada saat itu belum masuk listrik dan dimana pada malam itu masih mengandalkan penerangan dari petromak dan lampu cating, cerita ini diawali dengan perjalanan pukat bersama brulian dan bapak yang naik kereta api untuk ke kota.
Lalu yang bikin penasaran adalah mengetahui ending yang susah ditebak, kalau kita awalnya mengira sahabat pukat yang baik ini meninggal karna banjir bandang, ternyata endingnya malah cerita ini malah akan ada jawaban kemankah sahabatnya tersebut. Maka diakhir bab ini akan kalian temukan jawaban terkait surat yang brulian kirimkan saat pukat masih berkutat dengan penelitian di amsterdam.
Sehingga melalui surat itu,kita akhirnya teka teki Wak Yati pun terkuak dan pukat pun memenuhi janji teka teki tersebut hanya bisa disampaikan di atas wawak kesayangannya.
Dalam buku ini, saya belajar tentang bagaimana menghargai sebutir nasi, dan pelajaran tentang harus patuh dan nurut terhadap perintah orang tua (mamak), tentang bagaimana memaafkan atas sikap orang lain (sahabat) yang tidak menyenangkan, tentang bagaimana kita tidak boleh ghibah atau membicarakan orang lain, dan pelajaran tentang kejujuran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H