Nama             : Najla Ghaisani Khoyiroh
Nim               : 2410416320034
Program Studi    : S1 Geografi
Kelas              : C
Fakultas          : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Lambung Mangkurat
Mata Kuliah       : Penginderaan Jauh
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Pada era teknologi modern saat ini, penggunaan citra satelit menjadi salah satu sumber informasi yang berharga untuk mendapatkan pandangan baru mengenai planet kita. Dengan kemampuan mengambil gambar beresolusi tinggi dari luar angkasa, citra satelit memberikan data dan wawasan yang tak ternilai mengenai permukaan bumi dan perubahan yang dinamis pada permukaan tersebut. Citra satelit telah menjadi aset berharga bagi berbagai industri dan sektor. Mulai dari pemantauan perkembangan kota maupun penanggulangan bencana, dan berbagai macam kegunaan lainnya.
Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di bagian utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Kota Bontang dapat memanfaatkan satelit citra untuk berbagai keperluan, seperti pemantauan lingkungan, perencanaan tata kota, dan identifikasi perubahan penggunaan lahan.
Oleh karena itu saya Najla Ghaisani Khoyiroh, mahasiswi program studi Geografi 2024 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat, dalam mata kuliah Penginderaan Jauh yang dibimbing Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si., melakukan analisis tentang "Pemanfaatan Teknologi Citra Satelit Untuk Pemantauan di Kota Bontang".
Analisis 3 citra satelit di Kota Bontang
1. Citra NDSI di Kota Bontang
Dari informasi yang ada di gambar satelit tersebut, perekaman dilakukan pada rentang waktu 22 April 2024 hingga 22 Oktober 2024, seperti yang ditampilkan di bagian atas gambar (2024-04-22 00:00 hingga 2024-10-22 23:59). Ini menunjukkan bahwa data diambil dalam periode tertentu dari satelit Sentinel-2 L2A.
Berdasarkan citra satelit NDSI (Normalized Difference Snow Index) Kota Bontang yang ditampilkan, berikut analisisnya:
- Tubuh Air:
  - Bagian biru tua yang terlihat di bagian selatan dan timur citra menunjukkan keberadaan perairan yang luas, kemungkinan besar adalah laut dan garis pantai sekitar Bontang. Tubuh air juga tampak di beberapa area yang lebih kecil, seperti sungai atau danau kecil di sekitar wilayah darat.
  - NDSI memungkinkan deteksi tubuh air dengan lebih jelas, meskipun fokus utama indeks ini biasanya pada deteksi salju atau es, namun dapat juga membedakan air karena air menyerap hampir semua spektrum cahaya. - Daratan:
  - Wilayah hijau gelap menunjukkan area tutupan vegetasi yang cukup lebat atau area hutan. Wilayah ini terlihat lebih dominan di sekitar pinggiran kota Bontang, khususnya di bagian barat dan barat daya citra.
  - Kawasan pemukiman atau area terbangun terlihat dalam warna yang lebih terang di tengah kota dan di beberapa bagian di sepanjang garis pantai. Struktur jalanan dan tata kota juga dapat terlihat dengan jelas. - Awan:
  - Awan tampak sebagai gumpalan putih terang yang menutupi sebagian kecil wilayah di beberapa bagian citra. Area ini kemungkinan besar akan lebih sulit dianalisis karena tertutup awan, meskipun NDSI dapat membantu mengidentifikasi tutupan salju dan awan lebih baik dibandingkan indeks lain.
Citra ini memberikan gambaran yang baik untuk pemantauan perubahan lahan, pemetaan ekosistem, serta analisis tutupan vegetasi dan badan air di Kota Bontang. Penggunaan citra NDSI juga dapat membantu dalam mendeteksi daerah yang tertutup awan dan membedakannya dari fitur lain seperti salju atau es.
2. Citra NDWI di Kota Bontang
Informasi pada gambar menunjukkan bahwa citra ini merupakan gabungan dari beberapa perekaman antara 22 April 2024 hingga 22 Oktober 2024 dari Sentinel-2 L2A.
Berdasarkan citra NDWI (Normalized Difference Water Index) Kota Bontang, berikut analisisnya:
- Tubuh Air:
  - Pada citra NDWI ini, area tubuh air ditandai dengan warna biru. Ini termasuk laut di bagian selatan dan timur citra, serta beberapa area biru kecil yang mungkin danau atau kolam.
  - Laut di sebelah tenggara kota jelas terdeteksi, serta beberapa sungai yang mengalir ke arah laut.
  - Warna biru menunjukkan adanya air, di mana semakin biru (lebih mendekati 0,8 pada skala NDWI), semakin tinggi kandungan airnya. - Daratan:
  - Wilayah daratan sebagian besar ditampilkan dengan warna hijau. Area yang ditutupi warna hijau menunjukkan area non-perairan, seperti vegetasi atau tanah kering.
  - Banyak area yang menunjukkan konsistensi vegetasi, terutama di bagian barat daya dan utara kota Bontang, menunjukkan area hutan atau vegetasi lain yang signifikan.
  - Pemukiman kota tampak lebih terang dan kurang hijau, menandakan area terbangun atau area dengan tutupan lahan yang minim vegetasi. - Awan:
  - Area yang tertutup awan ditampilkan sebagai bagian putih terang. Pada citra ini, terdapat beberapa area yang tertutup awan, yang mengganggu visibilitas di beberapa tempat.
  - Awan menutupi sebagian kecil wilayah yang mungkin berisi perairan atau vegetasi, yang tidak dapat dianalisis lebih lanjut. - Legenda:
  - Legenda di kiri bawah menunjukkan skala NDWI, dengan rentang dari -0,8 hingga 0,8.
   - Nilai 0,8 menunjukkan area dengan kandungan air yang tinggi, biasanya air permukaan atau lahan basah.
   - Nilai negatif -0,8 menunjukkan area yang kering, yang biasanya terdiri dari tanah, bangunan, atau vegetasi tanpa kehadiran air.
  - Skala ini membantu dalam memahami distribusi air, dari lahan basah hingga daratan yang benar-benar kering.
Citra NDWI ini dengan jelas menampilkan distribusi air dan daratan di sekitar Kota Bontang, terutama dalam hal mengidentifikasi sumber air permukaan, tubuh air, serta perbedaan area yang kering atau vegetasi. Penggunaan NDWI dalam analisis lingkungan sangat berguna untuk pemantauan lahan basah, sungai, dan perubahan air permukaan dari waktu ke waktu.
3. Citra Moisture Index di Kota BontangÂ
Dari informasi yang ada di gambar satelit tersebut, mencantumkan rentang waktu pengambilan data antara 22 April 2024 hingga 22 Oktober 2024. Karena data ini berasal dari Sentinel-2 L2A, satelit ini merekam data pada siang hari dengan sudut penyinaran matahari yang cukup tinggi untuk memberikan citra reflektansi yang optimal. Satelit Sentinel-2 menggunakan resolusi temporal yang cukup sering, dan biasanya perekaman terjadi sekitar jam 10 pagi hingga 2 siang waktu setempat, tergantung pada orbit dan kondisi cuaca pada saat itu.
Berdasarkan citra moisture index Kota Bontang, berikut analisisnya:
- Tubuh Air:
  - Warna biru tua menunjukkan area dengan indeks kelembaban sangat tinggi, yang biasanya menunjukkan kehadiran air. Bagian yang teridentifikasi dengan warna biru gelap di area bawah dan beberapa area di sekitaran Bontang adalah perairan seperti laut dan sungai.
  - Di bagian bawah citra, terlihat area perairan yang jelas merupakan bagian dari pantai di sekitar Bontang, terutama area di sekitar Satimpo dan Berebas Pantai yang berdekatan dengan laut. - Daratan:
  - Warna merah, oranye, dan kuning menandakan area dengan kelembaban lebih rendah. Ini biasanya mengacu pada daratan, baik yang berupa vegetasi, permukiman, atau area yang terpapar sinar matahari lebih intens.
  - Daerah seperti Bontang dan sekitarnya memiliki campuran warna merah dan oranye, yang menunjukkan area yang mungkin mengalami kondisi tanah lebih kering atau lebih banyak aktivitas manusia seperti bangunan dan infrastruktur. - Awan:
  - Terdapat area yang berwarna putih kebiruan dan biru terang, yang menunjukkan keberadaan awan. Awan dapat menyebabkan pantulan sinyal yang lebih kuat sehingga menghasilkan nilai kelembaban yang tidak konsisten di area tersebut. Contoh daerah yang tampak mendung atau terhalang awan ada di bagian kiri atas gambar. - Legenda:
  - Di bagian kiri bawah, terdapat legenda yang menggambarkan rentang kelembaban:
  - Warna biru tua menunjukkan indeks kelembaban lebih tinggi (lebih dari 0.8).
  - Warna kuning menunjukkan kelembaban sedang (sekitar 0.032 - 0.24).
  - Warna merah menandakan daerah yang paling kering (di bawah -0.8).
  - Ini membantu kita memahami bahwa area yang lebih biru cenderung lembab atau berair, sementara warna merah mengindikasikan daratan yang lebih kering.
Kesimpulan dari analisis citra satelit Kota Bontang menunjukkan karakteristik geografis yang kompleks dengan variasi distribusi tubuh air, daratan, dan tutupan awan. Tubuh air yang luas, terutama di bagian selatan dan timur kota, teridentifikasi jelas melalui ketiga citra (NDSI, NDWI, dan Moisture Index), dengan laut, sungai, dan danau kecil yang terdeteksi sebagai area berkelembaban tinggi. Daratan, terutama wilayah vegetasi dan pemukiman, tersebar dengan perbedaan indeks kelembaban, di mana wilayah vegetasi dominan berada di pinggiran kota dan area permukiman terpusat di bagian tengah.
Kehadiran awan pada citra memberikan tantangan dalam analisis, menghalangi visibilitas di beberapa area. Namun, secara keseluruhan, citra ini memberikan informasi penting tentang perubahan lahan, distribusi sumber daya air, dan kondisi lingkungan Bontang selama periode pengambilan data, yang sangat berguna untuk pemantauan ekosistem dan perencanaan penggunaan lahan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H