JUDUL FILM
(Shn b mling) atau The Magical Brush
SINOPSIS FILM
Ma Liang (), seorang anak laki-laki yang suka melukis. Ia tinggal di Desa Seratus Bunga kecil yang dipenuhi dengan beragam karakter, mulai dari pemain wayang kulit manis Miss Lantern hingga ahli mie instan dan kepala desa yang serakah. Saat Jenderal Serakah menyuruh penduduk desa untuk pindah, dan mengacaukan desa untuk mencari secercah emas, Peri Tinta Percikan memberi Ma Liang kuas ajaib untuk membantunya melindungi desa.
Ma Liang segera menyadari bahwa apa pun yang ia gambar menjadi hidup dan seiring waktu ia belajar dengan sendiri mengenai apa yang menimpa dirinya kian hari. Namun, begitu sang Jenderal mendapat kabar tentang kekuatan kuas ajaib, ia mengerahkan seluruh pasukannya untuk mengincar kuas Ma Liang. Hingga sang Jenderal mendapatkan seluruh apa yang ia inginkan, dengan melewati kenyataan bahwa kuas ajaib hanya memberi kehebatan pada jiwa yang suci, akhirnya ia terbunuh dengan keserakahannya yang mengincar sebuah gunung emas di langit tinggi.
RESENSI
Film ini berdasarkan cerita rakyat dan juga merupakan adaptasi terbaru dari buku terkenal karya Hong Xuntao yang berjudul Ma Liang dan Kuas Ajaibnya. Di mana seorang Abadi, terkesan dengan bakat artistic Ma Liang dan memberikannya kuas ajaib yang dapat membuat gambar menjadi nyata. Sutradara mengemas cerita rakyat klasik dan menggabungkan berbagai cerita yang membantu menjadikan cerita ini unik. Esensi dan moral cerita yang dikembangkan sangatlah tertuang dalam untaian film ini yang sangat berwarna yaitu: "Bahwa Kemalangan Menimpa Mereka yang Tamak".Â
KELEBIHAN
Kelebihan yang dimiliki film ini adalah visualisasi yang indah dengan latar yang sangat berwarna. Juga tehnik animasi yang sudah menggunakan preset terbaik dari Disney. Kemudian, pesan moral yang diberikan sangatlah masuk pada hati penonton. Dengan itu, apa yang ditampilkan tidak sebatas lelucon datar tetapi ada makna tersirat yang dikemas dengan berbagai aksi dari Ma Liang.
KEKURANGAN
Kekurangan yang terdapat pada film ini antara lain, cerita dialurkan begitu singkat dan ada beberapa segmen dimana tak ada cerita yang melatarbelakangi beberapa hal dan terfokus pada sang tokoh utama yaitu Ma Liang. Kemudian, memanglah lelucon yang dikemas dalam film bergenre komedi ini kurang menonjol tapi terlihat minim komedi karena ilustrasi daripada animasi yang diperlihatkan ialah seuntai sindiran-sindiran belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H