Mohon tunggu...
Najiyah Safitri
Najiyah Safitri Mohon Tunggu... -

I'm moeslim

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Susu Formula Berbakteri

29 November 2014   01:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Tema : Isu-Isu Kesehatan Nasional

Judul : Susu Formula Berbakteri

Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan memberi banyak dampak khususnya di bidang kesehatan sendiri. Dampak yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehtan dan gizi masyarakat tapi, kenyataannya sekarang ini banyak penyalagunaan teknologi yang justru membuat kesehatan dan gizi masyarakat semakin menurun. Hal ini membuat masyarakat lebih memilih menggunakan produk tradisional.

Salah satu isu yang berkembang di masyarakat tentang penyalagunaan teknologi khususnya di bidang kesehatan adalah susu formula berbakteri. Raspy (2007) berpendapat bahwa susu formula adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak yang berfungsi sebagai pengganti ASI. Dari pendapat tersebut diketauhi bahwa susu formula berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak-anak. Susu formula diharapkan dapat memberikan pengaruh yang sama apabila bayi atau anak-anak diberi ASI. Sebagaimana yang kita ketahui susu formula adalah susu sapi dengan gizi yang telah disesuaikan dan diberika kepada bayi atau anak-anak yang mengalami alergi.

Kenyataan yang berkembang sekarang dan cukup membuat masyarakat resah karena mulai beredarnya susu formula yang berbakteri. Ini membuat sebagian masyarakat memilih untuk tidak memberi susu formula pada bayi atau anak-anak mereka. Secara tidak langsung ini berdampak pada kualitas kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin menurun. Teknologi yang seharusnya dapat dikembangkan kearah yang lebih baik justru menimbulkan permasalahan baru. Ketidak sadaran dari masyarakat dan sikap yang hanya mementingkan kepentingan individu atau oknum membuat hal ini dapat terjadi.

Berbagai bakteri dapat menyerang semua jenis susu formula tetapi dampak yang ditimbulkan berbeda-beda. Pada kelompok anak tertentu gangguan yang paling parah adalah gangguan yang menyerang sistem kekebalan tubuh bahkan dapat mengancam kejiwaan. Dampak terburuknya bayi atau anak tersebut dapat meninggal dunia jika susu formula berbakteri terus menerus dikomsumsi. Sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mencegah segala kemungkinan buruk kedepannya.

Berbagai hal telah dilakukan oleh pemerintah dan BPOM juga telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis susu formula. Upaya ini diharapkan dapat menekan produksi susu formula yang berbakteri. Departemen kesehatan harus bertindak cepat agar tidak menimbulkan banyak korban. Diharapkan juga pemerintah melakukan sosialisasi pada para orang tua agar bisa memilih susu formula yang tepat untuk bayi dan anak-anaknya. Sosialisa akan sangat membantu mananggulangi masalah ini. Selain itu juga para orang tua akan lebih selektif dan cerdas, tidak hanya tau membuat tapi juga tau tentang kandung dari susu formula tersebut. Dalam sosialisasi para orang tua juga diberitahu tentang prosedur dan pembuatan susu formula yang baik dan benar.

Selain itu BPOM harus segera memberitahu masyarakat tentang bahaya penggunaan susu formula berbakteri dan juga memberitahu masyarakat tentang jeni-jenis susu formula berbakteri hal ini tentu saja akan sangat membantu. Jika BPOM telah menentukan merek-merek susu formula yang didiguga berbakteri belum tentu merek-merek lain tidak berpotensi menganduk bakteri juga. Dan yang takkalah pentingnya adalah memberi sanksi pada perusahaan susu formula yang sengaja memproduksi susu formula berbakteri ini dilakukan untuk memberi efek jerah pada pelaku.

Sebagai seseorang yang akan mengapdikan hidupnya di bidang kesehatan saya berharap hal ini tidak terjadi lagi. Susu formula berbakteri memang dianggap sebagai masalah kecil tapi dampak yang ditimbulkan sangat besar. Diharapkan kesadaran dari berbagai pihak, baik pihak yang memproduksinya maupun pengguna susu formula agar hal yang seperti ini tidak terjadi lagi di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun