2) perceraian orang tua cenderung membawa dampak negatif yang lebih banyak terhadap kondisi emosi anak usia 6-12 tahun.
Dilihat dari dampak negatif yang lebih dominan muncul terhadap anak jika orang tua bercerai, serta pentingnya emosi untuk menentukan kepribadian anak alangkah lebih baik orang tua memikirkan kembali keputusan untuk bercerai. Jika sudah terelanjur bercerai disarankan agar tetap menjalankan komunikasi dengan anak serta mantan pasangannya. Dan adanya partisipasi aktif dari keluarga dalam mengasuh anak bila perceraian benar-benar terjadi.
perceraian berdampak buruk bagi kelangsungan pendidikan anak. dampak yang ditimbulkannya adalah,
(a) Dampak Fositif  : Perasaan lega setelah bercerai
(b) Dampak Negatif  : Anak hanya dekat dengan dengan salah satu orangtuanya, membawa dampak yang negatif terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar anak, dampak terhadap psikologi anak.
Perceraian bukan jalan keluar yang baik untuk sebuah masalah di dalam keluarga. Karena bukan hanya suami dan istri yang menderita lahir dan bathin. Tetapi juga anak-anak hasil dari pernikahan tersebut. Keluarga adalah sangat penting bagi kehidupan anak, oleh sebab itu ayah maupun ibu jangan menjadikan perceraian jalan yang terbaik untuk penyenyelesaian masalah perkawinan. Karena perceraian merupakan hal yang membuat menderita dan luka khusunya menyangkut psikologis anak.
Adapun Solisi untuk mengatasinya yaitu ada yang mengatakan bahwasanya mencegah lebih baik dari pada mengobati, jadi saat kita sudah berkomitmen untuk saling terikat dalam ikatan pernikahan maka ada baiknya kita mempertahankan ikatan tersebut, Ada saja ujian dalam pernikahan yang membuat kita pun sering cemas.
Begitu pun dengan keputusan untuk bercerai, perlu pertimbangan lama dan sangat matang kenapa kamu dan pasangan sudah tidak cocok lagi.
Di balik itu semua, selagi kamu dan pasangan belum resmi bercerai, maka masih ada kesempatan untuk kembali bersama.
1). Berkomitmen pada Hubungan
2). Saling Memberi Ruang