Mohon tunggu...
Najib Yusuf
Najib Yusuf Mohon Tunggu... -

Founder Jetschool

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Millenial dan Sebuah "Startup"

9 Maret 2018   16:47 Diperbarui: 9 Maret 2018   17:09 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya termasuk kategori Milenial, periode generasi yang lahir antara 1980an sampai dengan 2000an. Saat ini saya memiliki startup aplikasi pendidikan, sebuah platform terintegrasi management, dan informasi sekolah.

Generasi kami ini menjadi sebab banyak sektor terdestrupsi (tergantikan). Dalam waktu yang tidak lama kita akan menyaksikan banyak bidang pekerjaan akan hilang dan terganti. Mantan bos Citigroup Vikran Pandit memprediksi 30% pekerja bank akan hilang. 

Aktivitas perbankan terus ada namun kantor-kantornya mungkin akan terganti, kampus, konsultan-konsultan, tidak mungkin menghindar dari era destrupsi ini. Bahkan uang kertas akan ikut terdestrupsi

Periode evolusi uang dimulai dari barter, lalu tergantikan dengan uang kertas, pada periode lalu uang kertas terganti dengan kartu, dan mulai saat ini hingga beberapa tahun kedepan kita akan menyaksikan uang dalam transaksi online, hingga pada akhirnya tergantikan juga dengan cryptocurrency.

Di gerai-gerai milik Lippo Group misalnya, anda dibujuk sedemikian rupa agar beralih menggunakan OVO, sebuah aplikasi pembayaran (fintech). Dalam bepergian saya sudah lumrah menggunakan gopay, dalam berbelanja biasa dengan tokped cash, bahkan parkir ikutan pakai aplikasi.

Lalu sebenernya dimana letak uang transaksi kita sebenarnya. Jika fitu whatspp payment yang sedang diujicoba rilis di Indonesia, maka bisajadi kita bertransaksi di sini namun uangnya entah di negara mana, sebuah keniscayaan yang sudah di depan mata.

Bisnis startup dimulai dengan pertanyaan permasalahan apa yang akan diselesaikan, bagaimana ini akan terkoneksi, sebarapa banyak data yang dikumpulkan, seberapa besar ini memberikan kemudahan?

Pengelolaan sekolah salah satu yang pasti menghadapi destrupsi, untuk itu kami mendirikan Jetschool dengan tujuan mengintegrasikan aspek-aspek pengelolaan sekolah dan informasi secara cepat dan mudah. (lengkapnya soal jetschool di sini)

Saya tengok kanan-kiri, startup berbasis teknologi tumbuh bagai jamur di musim hujan, hampir semua dinahkodai oleh anak muda, baik yang sudah besar atau yang baru merintis seperti saya.

Mereka adalah futurolog, generasi yang fasih membaca masa depan. Mereka memiliki ambisi-ambisi besar menjangkau seluruh dunia, generasi yang tekun pada passion hidupnya. Menekuni bisnis dalam era ketidakpastian, tingkat kematiannya tinggi sekali. Tetapi bagi mereka kematian bisnis itu bukan sesuatu yang menakutkan, malah membuat makin bergairah. 

Saya menerapkan teknik lean startup yang ditemukan oleh Eric Ries sebagai formula mempersiapkan segala kemungkinan. Sebuah teori yang bertolak belakang dengan pola manajemen lama. Inti dari lean startup adalah sebuah produk dianjurkan dirilis justru ketika belum sempurna, yang penting memenuhi aspek minimun viable product.

Alasan pertama agar ketika produk itu ternyata tidak diterima oleh pasar startup tidak rugi besar, yang paling penting agar ketika produk itu jadi akan seperti yang diinginkan konsumen. Instagram awalnya merupakan aplikasi berbagi ceck-in, kemudian ternyata penggunanya lebih suka berbagi foto. Selengkapnya gambar di atas bisa menjelaskan dengan sederhana tahapannya. Semua startup menggunakan teknik ini sehingga mereka bisa berinovasi dengan cepat, dan tepat. Cepat tumbuh atau cepat mati tetapi yang pasti akan cepat bangkit lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun