Mohon tunggu...
Achmad AinunNajib
Achmad AinunNajib Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN KHAS

Mahasiswa UIN KHAS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Konflik Sosial

23 Desember 2021   05:23 Diperbarui: 23 Desember 2021   05:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Daniel Webster (2001: 1), konflik dapat diarahkan ke arah baik atau buruk. Konflik itu sendiri mungkin diharapkan untuk mengarah pada hal yang positif, meskipun arah konflik tersebut dapat bersifat destruktif. 

Lebih mudah untuk mengartikulasikan aspek-aspek negatif dari sebuah konflik dari pada hal positifnya. Berikut ini adalah aspek-aspek positif konflik, ada empat aspek positif dari konflik, yaitu: 

1. Meningkatkan Kepercayaan 

Konflik dapat membangun kepercayaan. Dengan konflik orang-orang yang dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri terlepas dari perbedaan yang ada, serta orang-orang yang dapat memproses perbedaan-perbedaan itu akan bisa menjalin hubungan diantara semua pihak, mereka akan merasa bahwa hubungan mereka lebih aman daripada orang-orang yang tidak terlibat dalam hal tersebut. 

 2. Tumbuhnya Tali Persaudaraan

Aspek penting dari konflik adalah kemampuan untuk memberi dan menerima umpan balik yang jujur. Toleransi nyata dapat terjadi ketika kedua belah pihak saling terbuka dan menerima perbedaan yang ada pada mereka daripada hanya memperkuat perbedaan mereka. 

3. Meningkatnya harga diri. 

Anggota masyarakat dapat mempertahankan harga dirinya karena berbagai alasan salah satunya adalah dengan cara mengelola konflik secara efektif. Mereka tahu bahwa hubungan mereka cukup kuat untuk menopang konflik. Anggota masyarakat menerima hal-hal yang berharga dalam penyelesaian konflik. 

 4. Solusi Kreatif 

Penyelarasan konflik yang produktif dapat dilihat sebagai proses pemecahan masalah yang terintegrasi. Solusi kreatif yang dapat memberikan kebutuhan dan kepuasan kepada kedua belah pihak dinilai sangat positif, pemecahan masalah tersebut disebut dengan penyelesaian "menang-menang", dapat menjadi jalan keluar dari memecahkan konflik. Kebalikan dari penyelesaian "menang-menang" adalah penyelesaian "kalah-kalah" yang dari semua pihak tidak ada yang diuntungkan.

Sealin dampak positif dari konflik menurut Soerjono Soekanto, akibat negatif dari konflik sosial adalah sebagai berikut: 

 1. Berkurangnya Solidaritas Anggota Kelompok yang Berkonflik 

Ketika terjadi konflik di dalam kelompok maka akan terjadi perpecahan dan bentrokan, nilai persatuan yang terkandung dalam visi dan misi kelompok tidak akan di pandang lagi. Setiap anggota akan berusaha saling menjatuhkan dan tidak saling peduli lagi. Sehingga dapat dipastikan bahwa kelompok tersebut tidak akan bertahan lama. 

Tetapi di sisi lain jika perseteruan tersebut terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain, akan meningkatkan dan bertambah eratnya solidaritas atara anggota kelompok, tidak hanya itu rasa rela berkorban akan timbul untuk menghadapi tantangan yang ada demi terjaganya kelompok.

 2. Perubahan Kepribadian Individu 

Perbedaan pendapat biasanya akan tercipta di dalam konflik sosial. Seperti, orang yang menentang adanya konflik, ada pula yang bersimpati kepada kedua belah pihak yang berkonflik, ada juga individu yang kuat menahan situasi konflik, tetapi ada sebagian individu yang merasa tertekan denga adanya konflik tersebut sehingga menyebabkan tekanan batin dan menjadikan suatu siksaan mental. 

 3. Terjadinya Kekerasan 

Tidak sering timbul sebuah kasusu berupa kerusakan lingkungan dan kekerasa yang diakibatkan oleh terjadinya konflik. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan semua pihak yang terlibat konflik menggunakan segala kekuatan demi memenagkan konflik. Karena terjadinya tindakan anarkis tidak jarang segala sesuatu yang ada di sekitar menjadi korban amukan. 

Peristiwa ini menyebabkan kerugian besar bagi semua pihak-pihak yang berkonflik. perusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia merupakan wujud nyata dari konflik. 

 4. Akomodasi, Dominasi dan Tunduknya Suatu Pihak 

Ketika masing-masing pihak yang berkonflik memiliki kekuatan yang sama, terjadilah proses akomodasi. Akomodasi mengacu pada proses adaptasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok untuk mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. 

Ketidakseimbangan antara kekuatan pihak yang berkonflik menyebabkan dominasi atas lawan. Pihak yang didominasi menempati posisi sebagai pihak yang takluk pada kekuasaan lawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun