Mohon tunggu...
Najat Safirul islam
Najat Safirul islam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa STIDDI Al Hikmah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukang Rujak Misterius

3 Maret 2023   16:35 Diperbarui: 3 Maret 2023   16:37 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi es balok. Foto: ice-blocks.com via Grid.id

Padat dan berisik,kata-kata yang menunjukan keadaan disiang hari di Pasar Metro siang itu.Beragam pedagang memadati Pasar dipusat kota yang tak pernah istirahat.

Terlihat beberapa remaja sedang bermain bola diparkiran mobil yang sempit,Ardi menendang bola pada temanya dan berkata,"Tangkepnih tendangan gua!".Dengan tendangan yang melengkung Ardi yakin temanya tidak bisa menangkapnya bahkan menepisnya.Bola berbelok kearah pedagang,muka Ardi berubah.PRAAANGGG

"Woi! siapa yang nendang bola!".Teriak salah satu pedagang kepada beberapa remaja yang sedang bermain di parkiran.Muka Ardi pucat.Ia berjalan kearah pedagang itu yang tak lain adalah tukang rujak.Ardi kaget pecahan kaca yang berserakan di aspal,Ardi menjawab teriakan tukang rujak tadi dengan gugup,"Sa..sa..saya pak".

Tukang rujak mengamati Ardi,"Lain kali kalau main bola jangan disini ya?",ujarnya.Ardi pun kaget dengan reaksi tukang rujak,bagaimana bisa dia tidak marah setelah apa yang terjadi?,pikir Ardi dalam hati.

Ardi pun meminta maaf kepada Tukang rujak,dengan kesopanan dia,Tukang rujak membalas dengan senyuman,bukan senyuman biasa.Ardi yang melihat senyuman itu terdiam,ia membeku.Ada getaran dalam hatinya yang tidak biasa."Sudah sana main lagi,tapi hati hati ya?",kata Tukang rujak.Ardi buru-buru meng-iyakan dan langsung pergi ke teman-temanya.

Siang berganti malam,Ardi tidak terlihat kepulanganya dirumah.Ayah Ardi khawatir,ia bergegas ke Pasar Metro menggunakan motor tuanya.Mengamati sekitar dan bertanya kepada tukang parkir,"Pak,lihat anak saya nggak? si Ardi tadi siang main disini",ujarnya.Tukang parkir yang sedang merokok,membalas dengan gelengan kepalanya.

Ayah Ardi tak yakin anaknya jauh dari Pasar ini,ia pun memarkirkan motornya dan memasuki area pasar.Ayah Ardi berjalan dengan hati hati sambil mengamati area sekitar.Lima menit kemudian tak jauh dari area parkiran ia menemukan becekan air yang keluar dari sebuah gudang penyimpanan buah.

Ayah Ardi dengan penasaran melihat melewati ventilasi diatas pintu,matanya terbelalak disertai gemetar yang hebat.Ia terjatuh di lantai dan langsung menelpon polisi setempat.

Keesekonya,Pasar dihebohkan dengan berita seorang remaja tewas gantung diri di gudang peyimpanan buah.Polisi yang gerak cepat langsung mengamankan area itu.Polisi mendatangkan detektif hebat berpengalaman yang telah menangani kasus pembunuhan terbaik di kota itu.Gilang,detektif berpengalaman yang langsung mendatangi TKP dan melihat keaadan disekitar.Selama 15 menit Gilang mendegarkan penjelasan teman Ardi yang sebelumnya bermain dengan Ardi.Gilang mendatangkan Tukang rujak,dan meminta penjelasan apa yang telah terjadi.

Tukang rujak dengan santai berkata"Saya tidak mungkin membunuh anak itu,seperti yang anda lihat anak itu gantung diri dan kakinya mengambang,dia pasti bunuh diri".Gilang pun mengamati TKP yang dipenuhi becekan air tepat dibawah kaki Ardi yang mengambang,semenit kemudian ia tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun