Mohon tunggu...
Hamdan Najarudin
Hamdan Najarudin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, blogger

Orang yang sehari-harinya bergelut dengan anak-anak, yang berharap agar apa yang di sampaikan mampu membuat mereka menjadi anak-anak yang hebat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pamit

25 April 2023   13:47 Diperbarui: 25 April 2023   13:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua catatan tentangmu

Telah kutulis dalam kertas dan telah kusampaikan kepadamu

Meski kutahu semua catatan itu

Tak kan merubah keputusanmu untuk memilih dirinya. 

Aku pamit, wahai lelaki hebatku

Sulit bagiku tuk meminta sedikit ruang dihatimu, 

karena seluruh sudut hatimu hanya untuknya

Pamitku dari hidup dan hatimu

Sebagai jalan bahwa kamu tak perlu memikirkanku

Aku harus kuat meski air mata berkehendak lain

Aku pamit, wahai lelakiku

Aku pergi meninggalkan seluruh cerita tentangmu

Ibarat matahari yang menatap senja, 

bertemu lalu kemudian pergi

Aku tak berharap cerita ini akan kembali

di waktu dan di tempat yang berbeda

Wahai lelakiku, aku pamit

Bye.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun