Bagian 8. Lingkungan pendidikan Islam
Secara harfiah lingkungan itu memiliki arti yaitu segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik fisik kaya alam semesta dan segala isinya, maupun nonfisik kaya suasana kehidupan beragama, nilai-nilai, adat istiadat yang berlaku di masyarakat, IP, dan kebudayaan yang berkembang. Fungsi dari lingkungan itu sendiri yaitu untuk menunjang terjadinya proses belajar mengajar secara berkelanjutan. Kalo lingkungan pendidikannya baik maka tujuan Pendidikan akan tercapai dengan baik untuk meningkatkan moralitas peserta didik.
Lingkungan belajar
1. Nativisme, Asli yaitu bawaan sejak lahir. Lingkungan sama sekali tidak memberikan pengaruh apapun. Yang ngasih pengaruh itu ya bawaan sejak lahir itu. Kalo misal otaknya sudah pintar, ibu bapaknya hebat, maka dia pasti menjadi pintar dan hebat juga. Dalam konteks nativisme ini, pengaruh lingkungan itu tidak diperlukan.
2. Empirisme (Tabula rasa) cenderung memahami bahwa manusia itu tidak berniat. Baik itu baik maupun buruk, ini kebalikan nativisme. Yaitu lingkungan. Teori ini dikenal dengan tabula rasa, yaitu peserta didik itu bagaikan kain putih, dia akan bisa menjadi hitam manakala kita berikan warna hitam, merah, biru, dan lain-lain tergantung lingkungannya. Kalau lingkungan baik, iapun akan baik. Namun jika lingkungannya bejat, diapun akan ikut bejat. Sehingga teori ini mengatakan yang bisa mempengaruhi anak didik kita itu yaitu lingkungannya.
3. Naturalisme, alam. Teori ini Mengatakan bahwa semuanya itu sangat tergantung pada alam. Alam itu mampu menciptakan, menjadikan, bahkan mendidik seseorang. Contohnya Tarzan.
4. Konvergensi, campuran. Terutama gabungan dari nativisme dan juga empirisme. Mengawinkan kedua teori ini. Seseorang akan sangat tergantung dengan dua teori ini. Dua-duanya nya berperan dalam menjalankan proses pendidikannya. Mana yang paling dominannya itu ya tergantung intetaksi dari yang bersangkutan. 2 2 nya ini tetap diakui mempengaruhi teori konvergensi.
Oleh karena itu, dari berbagai macam teori ini, posisi lingkungan ini berpengaruh dalam lingkungan pendidikan.
Lingkungan pendidikan terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Informal = keluarga.
Mengenal diri, Relasi antara anak dg kedua orang tuanya dan semuanya yang keluarga dia. Pada pendidikan informal ini, konteksnya yaitu mengenal diri kita sendiri.
Penanaman nilai, kita dilingkungan keluarga pasti diajarkan untuk menghargai, tanggung jawab, disiplin, beribadah, puasa, mengaji, tolong menolong, dll.
2. Formal = Lembaga pendidikan
Regulasi, kecakapan publik, dan bekerja. Sebagian ada yang dikelola masyarat, misal swasta dan kalau dikelola pemerintah, biasanya negri.
3. Nonformal = Masyarakat
Interaksi sesama, nilai kebersamaan.
Contohnya pengajian, majelis ta'lim, karang taruna, tempat pembelajaran Al-Qur'an, PKK, dan lain-lain. Disini dikatakan nola-nilai kebersamaan seperti bekerja sama, toleransi, dan interaksi-interaksi lainnya.
Adapun refleksi video sukses tidak datang pada orang yang malas, yang dimana dalam video YouTube tersebut mengajarkan bahwa hal sekecil apapun janganlah dianggap remeh. Apalagi kita sebagai penuntut ilmu, Sukses itu harus diperjuangkan, dengan memperjuangkannya dengan belajar yang baik.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H