Mohon tunggu...
Najamuddin Kgs
Najamuddin Kgs Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru disalah satu SMK Negeri Kabupaten OKU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dahsatnya Efek Bahan Bacaan bagi Pembentukan Pandangan, Belajar dari Trik Politikus dalam meraup Simpati)

12 Mei 2014   18:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berapa bulan terakhir ini, saya melihat penomena yang patut dicermati dari sisi perkembangan padangan dan wawasan bagi perkembangan prilaku secara Global, tulisan ini lebih menekankan mencoba menggali sisi positif dari permainan para Politikus yang saya coba cernah, sebatas kemampuan analisa saya yang masih sangat dangkal sebagai seorang Guru ( Pendidik ).

pada awalnya saya bergabung dengan situs Jejaring sosial (facebook ), Path, dan twiter, dengan niat awal untuk mengontrol prilaku anak anak saya ( baik anak kandung dan Anak anak didik saya), sekaligus mungkin bisa berbagi ilmu dan meraup Ilmu dengan secara relatif muda dan gratis, melalui Diskusi secara online lewat wall facebook dst.

sejalan dengan perkembangan kehidupan ber-Bangsa dan Ber-Negara, dinamika kehidupan Politik yang semakin hari nampak semakin panas, yang dapat saya rasakan dari beberapa posting atau membagikan Link link pendapat dan tulisan para pengamat, pemain dan penikmat asupan berita Politik, dengan beragam pandangan dan penilaian.

saat saya di Yogja dahulu, ada teman ( anak ibu kos ) yang kuliah di fakultas ilmu Sosial Politik ( Fisipol ), sementara ada sebagian teman main yang senang sekali menganalisa kehidupan perpoliitikan di Indonesia, saya yang sangat awam terhadap permainan politik kadang hanya jadi pendengar setia, walaupun tidak sedikit teori Humanisme dari sahabat yang kuliah terekam juga dalam Otak saya.

saya mencoba memadukan apa yang sempat saya baca lewat wall facebook dan beberapa hasil obrolan, sahabat, ada beberapa trik ilmu yang sempat terekan dalam otak saya, antara teori teori Humanisme dalam permainan politik dengan dinamika saat ini,

salah satunya;

1. Meraup simpati masyarakat pemilih memalui tulisan tulisan yang produktif dengan mengabarkan kelebihan kelebihan dengan membakar OPINI, yang dihembuskan secara positif terhadap pigur pigur Publik tertentu, baik melalui media on line, Surat kabar, dan Brosur Brosur  ( media Cetak ) dengan harapan akan memberikan info bagi pigur yang akan di orbitkan.

secara bertahap emosi dan pikiran pembaca tergiring pada opini yang diharapkan sehinga akan terbentuk resume yang sangat luar biasa bagi pembaca yang seolah olah terbius oleh kata kata indah dari penulis, pengabar berita tersebut ......dst.

2, Mencoba melakukan test Publik dengan berbagai Trik.

hal ini dapat dilihat dari respon beberapa komentar bila ada salah satu pigur yang di jagokan mendapat serangan dari lawan lawan pemilih lain, luar bisa apa yang semopat saya baca, kata kata Jorok, caci maki bahkan kadang terkesan sangat emosional  membabi buta, sekaligus bagi yang akan melakukan test akan terlihat keberhasilan giringan opini yag diharapkan telah merasuk kedalam sukma para pembaca, saya tidak tau teknik surver bila data data dari para perespon dalam komentar dijadikan data pengukur dari tingginya elektabilitas bagi pigur yang akan di orbitkan, yang pasti semua usaha yang telah dilakukan melalui jalan jalan diatas akan terlihat hasilnya yang tentu membawa efek perubahan pikiran dan pandangan untuk memilih pigur tertentu. ( serasa Otak dicuci dan dimasukkan hal hal yang diinginkan )

Hal ini mirip dengan apa yang terjadi didunia Pendidikan Formal, memberikan bahan bahan pelajaran, kemudian dilakukan test melalui Test Sub Sumatif  dan Test Sumatif

TERLEPAS DARI SIAPUN YANG MAU DIORBITKAN, saya sebagai Pendidik mencoba Mencari Hikmah dari Trik ini untuk pembentukan karakter anak anak didk saya, anak anak kandung saya, ternyata efek bahan bacaan sangat luar bisa bagi perkembangan karakter dan emosi,

Menyampaikan info, bahan bacaan yang positif tentu akan berdampak positif bagi perkembangan pembaca, saya pribadi cukup merasakan, setelah membaca beberapa Posting dari sahabat yang sempat terbaca oleh saya, khususnya Tausiyah dari beberapa sahabat yang mengerti masalah Agama ( Islam Khususnya, karena saya kebetulan Beragama Islam , ternyata secara bertahap dalam prilaku saya sehari hari ada perubahan yang signifikan terhadap aktualisasi dalam tindakan nyata.

bila semua komponen bahu membahu menyampaikan berita atau tulisan, keteladanan prilaku yang bisa menjadi buah bibir seantero dunia, atau apapun bentuknya, tidak mustahil akan menjadikan Inspirasi untuk perubahan yang lebih baik.

semoga sahabat GURU FORMAL Kususnya mau terus berbagi pancaran info , bahan bacaan yang positif untuk pembentukan karakter karakter Generasi penerus,

menurut saya semua berpontensi untuk menjadi guru, siapapun dan pada posisi apapun dan dimanapun, bisa disebut "GURU"

( yang berkenan membaca tulisan saya sebelumnya, Ketika Guru Publik Memberi Contoh )

(sedikit renungan seorang Guru, dari melihat dinamika beberapa kejadian akhir akhir ini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun