3. Menyusun Balok
Permainan ketiga adalah "Menyusun Balok." Pada pandangan pertama, permainan ini mungkin terlihat sederhana, tetapi pesan yang disampaikan sangat kuat. Dalam permainan ini, ibu-ibu diberikan balok-balok kecil yang harus mereka susun menjadi menara. Setiap balok mewakili langkah kecil yang mereka ambil dalam memberikan asupan gizi dan perhatian kepada anak-anak mereka.
Permainan ini mengajarkan bahwa setiap langkah kecil yang diambil dalam merawat anak, seperti memberikan ASI eksklusif, menjaga kebersihan, serta memberikan makanan bergizi, memiliki dampak besar pada perkembangan anak secara keseluruhan. Sama seperti menyusun balok, jika ada satu balok yang hilang atau salah tempat, menara bisa runtuh. Ini menggambarkan betapa pentingnya konsistensi dalam menjaga kesehatan anak.
Permainan ini juga mendorong ibu-ibu untuk lebih kreatif dalam mencari solusi bagi masalah gizi dan kesehatan anak mereka. Mereka menyadari bahwa tugas mereka sebagai orang tua adalah membangun fondasi yang kuat bagi masa depan anak-anak, dan hal ini harus dimulai sejak dini.
Hasil yang Menggembirakan
Setelah mengikuti serangkaian permainan edukatif ini, dampak positif pun mulai terlihat. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu-ibu tentang pencegahan stunting mengalami peningkatan yang signifikan. Mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya memberikan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak mereka. Selain itu, mereka juga lebih paham tentang pentingnya peran Posyandu dalam memantau tumbuh kembang anak.
Pendekatan emosional yang digunakan dalam Emo-Demo benar-benar berhasil menggugah perasaan para ibu. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga merasakan secara langsung tanggung jawab besar yang mereka emban dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka. Para ibu menjadi lebih terlibat secara aktif dalam menjaga kesehatan keluarga dan mulai menerapkan perubahan-perubahan kecil yang berdampak besar.
Edukasi Bisa Menyenangkan
Teknik Emo-Demo di Desa Petungsewu membuktikan bahwa edukasi tidak selalu harus kaku dan membosankan. Dengan menggabungkan pendekatan emosional dan permainan edukatif, edukasi kesehatan bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh masyarakat. Para ibu di Desa Petungsewu tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga termotivasi untuk melakukan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Permainan yang sederhana, seperti memilih cemilan sehat atau menyusun balok, ternyata memiliki dampak besar dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting. Melalui pendekatan ini, harapannya adalah bahwa angka stunting di desa ini bisa terus menurun, dan anak-anak di Desa Petungsewu bisa tumbuh sehat serta memiliki masa depan yang cerah.