Mohon tunggu...
Najah Muchsin Sanin
Najah Muchsin Sanin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Sebagai seorang mahasiswi yang penuh semangat dan berjiwa kreatif, saya menemukan kebahagiaan dan pemenuhan diri dalam dunia menulis. Saya sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri. Meskipun dunia akademis memiliki tantangan dan tuntutan yang tinggi, saya selalu menemukan waktu untuk mengembangkan softskill maupun hardskill saya, salah satunya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Deepfake: Tantangan Terbaru dalam Perang Melawan Hoaks dan Manipulasi

8 September 2023   07:15 Diperbarui: 8 September 2023   07:17 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang semakin canggih ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Salah satu perkembangan yang paling menarik dan kontroversial adalah munculnya teknologi deepfake. Istilah "Deepfake" merujuk pada pengembangan video dan rekaman audio palsu yang sangat meyakinkan, di mana wajah atau suara seseorang dapat digantikan dengan wajah atau suara orang lain. Meskipun deepfake memiliki potensi aplikasi positif, seperti dalam industri film dan hiburan, penyalahgunaannya telah menjadi isu yang mendalam. 

Deepfake: Definisi dan Sejarah

Sebelum kita membahas implikasi deepfake, penting untuk memahami apa itu deepfake dan bagaimana teknologinya telah berkembang. Deepfake adalah istilah yang berasal dari gabungan dua kata, "deep learning" dan "fake." Istilah ini merujuk pada teknik pembuatan konten palsu menggunakan algoritma deep learning, terutama jaringan saraf variational autoencoder (VAE) atau generative adversarial network (GAN).

Pada awalnya, teknologi deepfake digunakan dalam industri hiburan untuk mengubah wajah atau suara aktor dalam film. Namun, dengan kemajuan teknologi, penggunaannya telah meluas ke berbagai bidang, termasuk politik, pornografi palsu, dan penipuan.

Deepfake dalam Konteks Politik dan Sosial

Salah satu dampak paling signifikan dari deepfake adalah penggunaannya dalam konteks politik. Pengembangan teknologi deepfake telah memungkinkan pembuatan video palsu yang tampak autentik, yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan pemilih. Hal ini menjadi isu serius dalam pemilihan umum dan perdebatan politik.

Deepfake juga telah digunakan dalam media sosial untuk membuat video yang merusak reputasi seseorang. Sementara itu, pihak yang memiliki kepentingan untuk menyebarkan pesan atau pandangan tertentu dapat memanfaatkan deepfake untuk menciptakan konten yang mendukung agenda mereka.

Implikasi Etika dari Deepfake

Salah satu pertanyaan utama yang muncul terkait deepfake adalah masalah etika. Haruskah kita membiarkan teknologi ini berkembang tanpa batasan, atau seharusnya kita mengatur penggunaannya?

Pertama-tama, deepfake menimbulkan risiko serius terkait privasi individu. Dengan teknologi ini, siapa pun dapat digambarkan dalam situasi yang sebenarnya tidak pernah mereka alami, yang dapat merusak reputasi mereka secara signifikan.

Selain itu, deepfake juga mengancam integritas video sebagai bukti dalam konteks hukum. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa video yang kita tonton adalah akurat? Hal ini dapat menjadi permasalahan serius dalam persidangan dan penyelidikan kriminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun