Mohon tunggu...
Naja Azizah
Naja Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Mentalitas Positif dan Resiliensi pada siswa

5 Juni 2024   19:53 Diperbarui: 5 Juni 2024   20:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentalitas positif dan reseliensi adalah dua konsep yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi suatu masalah. mentalitas positif merujuk pada cara berpikir dan berperilku optimis dan positif. berpikir positif memmiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan reseliensi.Individu yang memiliki mentalitas positif cenderung memiliki kemampuan untuk menghadapi kesulitan hidup dengan lebih baik dan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi. Berpikir positif dapat meningkatkan kemampuan resiliensi individu dengan kontribusi sebesar 60,7%. Reseliensi adalah kemampuan untuk merespon kesulitan hidup secara sehat, produktif, dan positif. Resiliensi meliputi kemampuan untuk menghadapi tekanan, mengatasi kesulitan, dan bangkit kembali setelah mengalami kegagalan. Resiliensi sangat penting dalam meningkatkan kesehatan mental dan keberhasilan individu dalam hidup. Membangun mentalitas positif dan resiliensi pada siswa sangat penting untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi tekanan dan masalah. ada beberapa strategi yang dapat diterapkan 

Membangun Mentalitas positif 

1. Berpikir Positif : Berpikir positif memiliki hubungan signifikan dengan kemampuan resiliensi. Studi menunjukkan bahwa berpikir positif dapat meningkatkan kemampuan resiliensi individu dengan kontribusi sebesar 60,7%.

2. Temukan dan Fokus pada Tujuan Hidup : Temukan tujuan hidup yang positif dan fokus pada mereka. Tujuan hidup yang positif dapat membantu siswa dalam menghadapi tekanan dan masalah dengan lebih baik.

3. Membangun Pikiran Positif: Membangun pikiran positif melalui latihan mindfulness, humor, dan teknik relaksasi dapat membantu meningkatkan resiliensi mental.

4. Penyediaan Lingkungan yang Aman dan Mendukung : Penyediaan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa dapat membantu meningkatkan resiliensi akademik dengan cara memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbuat kesalahan dan belajar dari pengalaman tersebut.

Membangun reseliensi 

1. Keterampilan dan Pola Pikir yang Diperlukan :Membantu siswa memperoleh keterampilan dan pola pikir yang diperlukan untuk mengatasi tantangan akademis, seperti menetapkan tujuan yang realistis dan belajar berbicara dengan diri sendiri secara positif, dapat membantu meningkatkan resiliensi akademik.

2. Spiritual Coping : Spiritual coping seperti ibadah dan meditasi dapat membantu meningkatkan resiliensi mental. Praktek spiritual seperti shalat, puasa, dzikir, dan mengunjungi tempat-tempat suci dapat membantu seseorang dalam menghadapi stres dan trauma.

3. Penyediaan Layanan Informasi : Layanan informasi dapat membantu meningkatkan resiliensi akademik melalui penawaran informasi yang relevan dan berguna bagi siswa, sehingga mereka dapat memahami diri dan mengarahkan diri dengan lebih baik.

4. Bimbingan dan Konseling : Bimbingan dan konseling dapat membantu meningkatkan resiliensi akademik dengan cara memberikan bantuan kepada siswa untuk optimalisasi pengembangan mereka baik dalam bidang pribadi, sosial, karir, atau belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun