Ketika mencintaimu tak sederhana lagi
Hanya mengharap suara melepas lunglai,
Seolah tubuh tanpa tulang,
Nyawa tanpa nafas,
Kepala tanpa otak...
Tak mampu berdiri tegap, terpuruk
Ketakutan tak menentu, prasangka dan kemarahan
Semua terasa,
Ketika mencintaimu tak sederhana lagi,
Hanya jeritan yang tak terlepas,
Sedan yang tertahan,
Getar rasa menghimpit,
Menyeruak...menggelepar..kembali terpuruk..
Lalu meringkuk ditengah pikiran abstrak,
Dan semua semakin nyata,
Ketika mencintaimu tak sederhana lagi,
Begitu marah hingga rongga terkunci,
Menyekat aliran darah lalu terhenti,
Hanya terpuruk...dan semua terjadi..
Ketika mencintaimu tak sederhana lagi
_maka, pulanglah..._@nianaenia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H