Mohon tunggu...
Naili izza
Naili izza Mohon Tunggu... Lainnya - :)

Masih belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rasaku

20 April 2020   21:58 Diperbarui: 20 April 2020   22:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dikala yang ku citakan terhunus oleh runcingnya tombak

Sayapku hendak mengepak namun terpatahkan oleh gejolak

Sekadar tuk terbit namun terlalu sesak

Bahkan terbenam bersama senja nan elok

Yang dulu kudamba kini telah tercabik

Terseok

Terkoyak

Sudah kuhempas namun tetap saja tak ingin beranjak

Tak semudah pasir terseret ombak

Kukira ini hanyalah kedok

Berharap indah tuk hari esok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun