Dulu saya berprinsip jika mau sukses maka harus bangun pagi, namun naas prinsip itu patah, hancur, lebur, berserakan, seada-adanya setelah melihat teman saya yang sukses tapi bangunnya siang, itu juga karena bapaknya kaya.
Setelah itu saya berubah pikiran, saya pengin bapak yang kaya tapi apa mau dikata hidup sudah terlanjur 27 tahun, bahkan saya tidak bisa memilih terlahir dari keluarga seperti apa.
Rajin bangun pagi tidak menjamin membuat kaya, apa lagi jika tukang begadang yang bilang begini, yang ada kamu kena tipes.
Untungnya saya terlahir di zaman serba digital, benar! Untungnya. Karena lagi-lagi teman saya yang berprofesi sebagai ojek online bangun setiap jam sepuluh siang dan menutup hari dengan bonus tarikan yang tembus tiap harinya.
Meskipun pada akhirnya ia sadar ia hanyalah ojek online namun dia bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari profesi tersebut setiap harinya.
Tidak ada orang malas, saya memang malas bangun pagi tapi saya rajin bangun siang.
Begitulah kira-kira kutipan dari Ayah Pidi yang saya pegang teguh sampai hari ini.
Saya tidak punya tips menjadi orang sukses karena saya juga tidak sukses, mau kamu bangun pagi, bangun siang, bangun sore atau bangun malam jika dihati dan pikiran kamu tidak terbesit usaha merubah keadaan maka kamu akan tetap menjadi si miskin yang kenyang tidur.
Tidurlah yang cukup bukan yang banyak karena banyak orang kaya yang kurang tidur, bahkan susah tidur saking susah tidurnya orang kaya itu sampai pakai obat tidur. Kita yang miskin malah ogah bangun, benar-benar kocak kehidupan ini.
Karena bagi saya, manusia itu tumbuh seperti tanaman, entah dari tai burung atau biji-bijian yang sembarang dibuang. Tidak bisa memilih mau jadi apa, pohon tomat, bunga atau beringin. Ukuran sukses orang itu berbeda-beda, ada yang sukses karena pohon tomatnya rajin panen rasanya enak, ada yang sukses karena bunganya cantik dan wangi, ada juga yang sukses perawakannya seram tapi kalau ngomong seteduh beringin.