Pembelajaran yang didapatkan kemudian diimplementasikan dalam kehidupan organisasi, misalnya pada kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Negeri 2 Luwuk. Kala pandemi, adaptasi digital memegang peranan krusial. Ibest melakukan transformasi digital berupa pengadaan akun OSIS di Instagram, pengadaan lomba digital, serta pelayanan berbasis online serta kewirausahaan digital sehingga OSIS mampu beradaptasi.
Tak hanya sampai di situ, puncak prestasi yang dicapainya dari keaktifan berorganisasi yang ditekuninya adalah saat ia menjadi perwakilan OSIS Sulawesi Tengah yang diundang oleh  Universitas Indonesia sebagai salah satu dari 100 Ketua Osis Terbaik di Indonesia.
Dari pengalaman organisasi di sekolahnya tersebut, Ibest remaja merasa bahwa dedikasinya di lingkup organisasi saja tidaklah cukup. Ia kemudian mengikuti audisi Pemilihan Duta GenRe tingkat Kabupaten Banggai setelah lulus SMA pada tahun 2021 dan terpilih menjadi Juara 3 Duta GenRe Putra. Semasa menjadi duta, Ibest aktif melakukan sosialisasi pembinaan pada remaja.
Sepeninggal ayahnya, Ibest mengalami keterbatasan finansial. Namun, itu tidak menjadi alasan ia berhenti menebar kebermanfaatan. Sejak masa sekolah hingga perguruan tinggi kini, kepeduliannya terhadap masyarakat seakan tak pernah terputus. Bahkan, kesibukannya selaku mahasiswa yang menyambi bekerja sebagai General Manager di La Neira Coffee Bandung pun tak mengindahkannya untuk tetap membantu masyarakat.
Disela-sela kesibukannya itu, Ibest mengambil program magang secara sukarela di Merajut Asa Kita, sebuah industri rajut dan kampung wisata di Binong jati yang melibatkan para Difabel dan pengidap serta penyintas Gangguan Kejiwaan. Melalui perannya pada proses operasional wisata dan public relations, Ibest berkeinginan membantu mematahkan stigma negatif terhadap mereka, bahwasannya mereka bisa bermanfaat bagi orang lain.
Selain pesan yang sering dilontarkan oleh almarhum ayahnya itu, Ibest pribadi merasa bahwa kepekaaan sosial haruslah terus dijaga. Menurutnya, rasa kemanusiaan kita pada sesama tidak boleh luput dari pandangan kita. Karenanya, Ibest tiada henti memberikan manfaatnya kepada masyarakat. Sekecil apapun kontribusi yang ia berikan, ia berharap bahwa apa yang telah diabdikannya dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Baginya, keterbatasan finansial bukanlah penghalang bagi kita untuk menutup mata dan tidak menghiraukan orang lain. "Banyak cara untuk mengubah wajah tanpa mengubah jati diri, banyak pula cara mengubah keterbatasan menjadi kesempatan yang lebih baik," tutur Ibest sembari menyimpulkan bibirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H