Mohon tunggu...
Naira Radhiya
Naira Radhiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea di Universitas Pendidikan Indonesia

Senang dan sedang mencoba menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Anies Baswedan dan Seni Mengatasi Pembunuhan Karakter, Pelajaran Berharga untuk Para Pemimpin

12 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:22 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar tentang pembunuhan karakter? Atau belum pernah sama sekali? Sederhananya, pembunuhan karakter itu hampir mirip dengan tindakan bullying. Namun, ada beberapa perbedaan penting. Jika bullying seringkali menargetkan orang-orang yang dianggap lemah atau tidak berdaya, pembunuhan karakter biasanya ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kekuasaan atau status sosial tinggi.

Pembunuhan karakter ini merupakan upaya untuk merusak reputasi seseorang dengan menyebarkan informasi yang tidak benar atau memutarbalikkan fakta. Contohnya, ada yang sengaja melebih-lebihkan cerita atau memanipulasi fakta untuk membuat orang tersebut terlihat buruk di mata publik. Ini adalah bentuk pencemaran nama baik yang dilakukan dengan tujuan spesifik: agar publik menjadi tidak suka dan kehilangan kepercayaan terhadap orang yang diserang.

Nah, biasanya pembunuhan karakter terjadi dalam konteks persaingan. Misalnya, antara pesaing di dunia politik, bisnis, atau bahkan di antara teman yang bersaing di tingkat yang sama untuk mendapatkan keuntungan. 

Tujuannya adalah untuk menjatuhkan lawan secara reputasi, yang dapat mempengaruhi posisi dan status orang yang melakukan serangan. Jadi, ini bukan hanya soal membuat seseorang terlihat buruk, tetapi juga tentang memperbaiki posisi atau keuntungan bagi pelaku serangan.

Ketika berbicara mengenai pembunuhan karakter, hanya ada satu nama yang selalu teringat di benak saya. Yup, Anies Rasyid Baswedan. Siapa yang tidak kenal dengan bapak satu ini? 

Anies Baswedan merupakan seorang akademisi, aktivis, dan politikus Indonesia yang memiliki rekam jejak kepemimpinan lengkap sejak masa kecil. Anies dikenal sebagai sosok yang berintegritas, dapat dipercaya, cerdas, tegas, dan berani. Memiliki kemampuan untuk membuat perubahan, bersikap inovatif, memimpin di saat krisis, dan membuat kebijakan yang tepat serta cepat. Ia juga memahami persoalan di akar rumput rakyat dan mampu menghadapi tantangan di tingkat global.

Perjalanan penuh liku Anies Baswedan tidak luput dari upaya pembunuhan karakter tanpa henti yang menghampirinya. Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, hingga saat menjadi Calon Presiden di Pilpres 2024, pembunuhan karakter terhadap Anies masih terus dipelihara secara sistematis. Meskipun begitu, Anies memilih untuk menghadapi tantangan ini dengan kepala tegak, dan membuktikan bahwa Ia tidak mudah terpengaruh oleh berbagai upaya untuk menjatuhkan reputasinya. 

Seringkali di platform X, TikTok, dan Instagram terlihat produksi fitnah yang sangat masif untuk mematikan karakter Anies Baswedan. Membacanya saja sudah cukup menakutkan, apalagi mengalaminya. Namun, daripada melaporkan penyerangan yang terus menerus merugikan dirinya, Anies Baswedan hanya tetap menunjukkan keteguhan yang justru menjadi dianggap mengesankan.

Salah satunya, Anies memilih untuk membuat langkah bijak dengan meluncurkan sebuah website dengan nama fitnahlagi.com

Website ini dirancang untuk menunjukkan fakta-fakta akurat tentang dirinya dan memberikan klarifikasi terhadap hoaks serta fitnah yang terus-menerus menyerangnya. 

fitnahlagi.com
fitnahlagi.com

"Kok bisa ya, tetap tenang dan tidak terpengaruh dalam menghadapi pembunuhan karakter dalam jangka waktu yang lama? Saya yang bukan Pak Anies aja bacanya udah kepingin ngamuk, kok Pak Anies nggak? Gimana cara bapak mengatasinya?". 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menemukan jawabannya pada hari Minggu, tanggal 25 Februari 2024. Melalui platform X, akun aniesbubble bersama Anies Baswedan mengadakan space yang berjudul DeSpace Anies (Unofficial) dengan tagar #AnieSpace untuk berbincang ringan bersama, dan menelusuri pandangan Anies Baswedan terhadap berbagai hal, yang berlangsung selama kurang lebih dua jam. 

"Bagaimana perasaan Pak Anies atas semua fitnah yang diarahkan kepada bapak, pembunuhan karakter yang begitu masif, dan juga sudah dijelaskan kebenarannya tetapi mereka tetap tidak percaya?". Tanya salah satu pendengar melalui kolom reply yang dibacakan ulang aniesbubble.

"Soal pembunuhan karakter, gini. Ketika kita memang memiliki karakter, dan karakter itu cerminan dari kita yang sesungguhnya, maka karakter itu nggak bisa dibunuh. Ya itulah aslinya. Bisa saja ada orang terkecoh pada waktunya, dia akan berubah juga. Karena ketika lihat kenyataannya, tidak seperti yang dikatakan lewat kampanye-kampanye pembunuhan karakter itu. Tapi kalau karakter itu adalah sesuatu yang dicitrakan, direkayasa, maka dia bisa mudah terhapus, kena pembunuhan karakter, dia akan terbunuh," jelas Anies tenang.

Kemudian ia melanjutkan, "Itu juga saya alami ketika di Jakarta. Ada segala macam fitnah yang dikirimkan, segala macam pemutarbalikkan fakta. Tapi saya selalu bilang, bahwa saya tidak akan menjawab pernyataan dengan pernyataan. Saya akan menjawab pernyataan dengan kenyataan. Karena cara terbaik untuk mengkoreksi pernyataan adalah dengan menunjukkan kenyataan." Ungkap Anies Baswedan dengan penuh keyakinan.

"Tunjukkan kenyataan, tunjukkan fakta. Nah, ada orang yang ketika kita menunjukkan fakta pun masih tetap aja kekeuh. Nggak mau mengikuti. Ya, kita tunggu aja. Kita sabarin, nggak usah dipaksa. Karena, sebagian itu adalah soal rasa, sebagian itu soal emosi, subjektif. Yang ditunjukkin fakta juga belum tentu mau. Jadi saya juga meyakini itu. Jadi kalau sedang ketemu dengan orang-orang yang masih belum terbuka hatinya, sabarin. Nanti Insya Allah akan terbuka hatinya," pungkas Anies menegaskan jawabannya.

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang dipenuhi dengan segala bentuk serangan terhadap reputasi dan kredibilitas, Anies Baswedan memberikan contoh berharga tentang bagaimana seorang pemimpin dapat menghadapi dan mengatasi pembunuhan karakter dengan cara yang elegan dan efektif. Melalui keteguhan, integritas, dan keberanian untuk menunjukkan kebenaran, Anies Baswedan mengajarkan kita bahwa karakter sejati tidak akan mudah terpengaruh oleh serangan fitnah atau manipulasi.

Penting bagi para pemimpin dan individu di berbagai lapisan masyarakat untuk belajar dari pendekatan Anies dalam menghadapi serangan. Seperti yang dicontohkan oleh perjalanan Anies Baswedan, ketika kita dihadapkan pada serangan yang mencoba merusak reputasi kita, menjaga ketenangan, mengedepankan fakta, dan menunjukkan hasil nyata adalah langkah-langkah yang lebih bijak daripada membalas dengan pernyataan yang emosional atau reaktif.

Akhirnya, pembunuhan karakter bukanlah sesuatu yang hanya dapat dihadapi dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata dan konsistensi dalam membuktikan integritas kita. Seperti Anies Baswedan yang tidak membiarkan serangan tersebut mengubah jalan hidupnya, kita semua dapat mengambil inspirasi dari keteguhan dan sikapnya untuk tetap fokus pada tujuan dan nilai-nilai kita, tanpa tergoyahkan oleh serangan yang tidak berdasar.

Dalam menghadapi tantangan semacam ini, mari kita terus memegang teguh prinsip dan kebenaran, karena pada akhirnya, itulah yang akan membedakan kita dalam dunia yang penuh dengan dinamika ini.

"Apabila karakter diri kita sendiri baik, maka apapun usaha pembunuhan karakter itu tidak akan bisa terjadi."

- Anies Baswedan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun