Bisa dikatakan, sedikit kritik orang lain akan memengaruhi jalannya kehidupan seseorang. Tidak bisa dipungkiri, terkadang ada kritik yang memang pada dasarnya dapat membangun kepribadian seseorang. Tapi tak sedikit juga kritik yang merusak kepribadian seseorang. Apalagi saat ini kita memasuki dunia yang serba digital, yang lebih memudahkan seseorang untuk melontarkan komentar-komentarnya tanpa perlu susah payah, atau difilter terlebih dahulu.
Pertanyaan besarnya adalah mengapa kita selalu mementingkan orang lain dibanding diri sendiri? Mengapa kita lebih mementingkan kepuasan orang lain daripada memuaskan diri sendiri? Mengapa masih banyak dari kita lebih memilih membahagiakan orang lain dari pada diri sendiri? Dan mengapa masih banyak di antara kita yang memegang prinsip asal orang lain bahagia, aku baik-baik saja?
Penulis : Nainna Noor Halisha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H