Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu... Domestik Helper -

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rupa di Balik Rupa

15 Juli 2016   13:55 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:08 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembunyikan rupa
ucapkan serapah,
seperti melempar batu  
sembunyi tangan.  

Berucap sumpah
lalu di sanggah
rupa sendiri
mengaku orang lain. 

satu persatu rupa di tambal
berlapis lapis sampai menebal
bertindak atas nama sahabat
rupa tertutup lidah bersilat.

suhu tak menentu
keringat pun bersekutu
dirupa peluh bertumpu
hingga sirna selapis penyamaran.

wajah orang gunung
gaya orang kota
bergaya sandal jepit
masuk toyota.

ucapan seolah orang desa
tapi otak berkelit bak boneka
tak sadar diri jadi pecundang
yang datang tanpa diundang.

entah apa yang kau perankan
namun yag asli kan dibukakan
kerak yang mengeras akan menyakitkan
hingga tinggal noda yang ditinggalkan.

rupa di balik rupa
bak orang pakai kacamata kuda
yang tak peduli kiri kanan
hanya tunduk pada pecutan.

eh siapakah kau di balik rupamu
cobalah bercermin pada hatimu
doaku kau sadar atas ulahmu
yang menjadikan hidupmu hitam kelabu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun