Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu... Domestik Helper -

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Masih Menunggu

20 Mei 2016   23:41 Diperbarui: 20 Mei 2016   23:59 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ma ma maaf  mam , aku gak bisa menjawabnya,,

mami tau kau pasti terkejut , Sopyan sudah dua hari datang ke rumah , dan mami merahasiakan keadaanmu , tapi Sopyan mendsak mami dan adikmu.

Mami maaf,, aku tidak tau mau bilang apa ,,setelah sekian lama ia pergi begitu saja ,,,

mami mengerti jawab ibuku.

Siang itu rasa ngantukku hilang setelah ibuku bercerita panjang lebar tentang Sopyan.

Dua hari kemudian , kebetulan aku masih tugas malam aku duduk di kamarku yang kecil , sambilkuputar - putar cincin di jemariku ,, aku takkuat menahan tangisku ... tiba - tiba sebuah mobil warna merah hati berhenti di depan kostku , aku tidak berpikir itu tamuku atau saudaraku , lalu aku menutupkamarku ,, tiba tiba suara ibuku memanggilku ,,lalu aku bergegas membukakan pintu ,,,,

aaaaa,,,, aku langsung masuk ke kamarku dan mengunci diri , entah kenapa rasa benciku begitu besar melihat Sopyan berdiri di dekat ibuku , ia langsung mengejar aku ,, dan menggedor gedor kamarku . aku tak sanggup berdiri , antara marah dan benci menjadi satu , aku dendam sekali ingin rasanya aku menamparnya , entah kenapa rasa cintaku dan rinduku berobah . akhirnya kuoba menenangkan diri dadaku sepert mau meledak menahan sesenggukku ...

Rita,,,,buka sayang panggil ibuku lirih ,,,dengarkan ibu dulu ,,akhirnya aku membuka pintu dan ibuku masuk sendirian , sedangkan Sopyan gak tau kemana. Setelah ibuku berhasil membujukku , Sopyan masuk ke kamarku dan aku berdiri menatapnya dengan tajam ,,,dan sepertinya Sopyan mengerti perasaanku ,, tanganku kukepal dan gemetar ,,, aku emosi dan sangat emosi melihat orang yang kucintai ada di depanku ,,, kukumpulkan keberanianku tanganku mendarat di wajah Sopyan ,,lalu aku menagis sekuat kuatnya  , Sopyan meraih tubuhku dan memelukku , berulang kali ia meminta maaf . Sopyan pun seolah tak ingin melepaskan tubuhku , ternyata tamparanku melegakan hatiku , perasaan cintaku muncul kembali , aku punmembalas pelukan Sopyan dengan tangisku aku ungkapkan segalanya padanya . kemudian ibuku mendekati kami berdua ,,lalu mengajak kami bicara .

Setelah sekian lamanya aku menunggu , akhirnya Sopyan kembali dan melamarku , kami pun tak menunda waktu lagi , bulan itu pun kami menikah di salah satu gereja di medan . Pernikahanku sangat meriah , karena Sopyan seorang pengusaha yang berhasil , ternyata itulah yang membuatnya sibuk dan melupakan aku . Setelah aku menikah aku pun diboyong ke tempat perusahaan dia bekerja . Sebagai seorang pengusaha yang berhasil aku berhadapan banyak hal yang selama ini sangat jauh dari pikiranku .

Sudah sebulan aku menjadi istrinya ,,, aku merasakan besarnya Sopyan mencintaiku , bahkan cintanya lebih besar dari sebelumnya ,,,dan pada bulan kedua aku pun dinyatakan hamil , itu menambah kebahagiaan Sopyan . Tapi satu hal yang membuatku khawatir Sopyan sering batuk , walau pun hanya pelan tapi sepertinya ada beban di dadanya , dan aku tidak berani bertanya padanya . Hingga suatu malam sopyan terbangun karena batuk ,, aku pura pura tidur nyenyak , Sopyan mencari sesuatu di lacinya , dan menurutku itu obat . Esok harinya diam diamkubuka lacinya , dan kutemukan banyak obat di sana , dan kulihat resef dari dokters specialis paru-paru .  Tuhan kenapa aku diuji seperti ini  pikirku dalam hati . Aku tidak tau gangguan apa pada paru - paru Sopyan .

Pada usia kehamilanku delapan bulan , tiba - tiba Sopyan jatuh pingsan , segera supir kusuruh membawanya ke Rumah sakit , ternyata supirnya sudah tau rumah sakit mana . Sopyan tidak sadar - sadar , dan aku lihat dokter memasang selang di paru - parunya ,, dan darah keluar dari sana , dan dokter pun memberi tauku , bahwa Sopyan mengidap penyakit kanker paru kronis , saat ini keadannya kritis , dokter berterus terang bahwa sangat sedikit kemungkinan untuk sembuh . Hatiku remuk kupegang perutku yang buncit ,,, harapkujangan sampai bayiku lahir tanpa ayah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun