Sungguh gerah melihat wajah negeri ini
tidak ada yang mampu memberi ketenangan
melainkan teror dan ketegangan
Â
Seperti bau pus dari luka yang meradang
berupa kanker yang mengerogoti
tak ada kedamaian tapi ketakutan
Â
Wajah - wajah dewan seperti serigala berbulu domba
manis bicara
racunlah yang disuguhkan
Â
Kami hanya disuguhkan tontonan yang menjolimi
berlomba saling menjatuhkan lawan
tanpa makna dan tujuan
Â
Demokrasi negeri ini
seperti bau terasi
yang mendatangkan lalat bangkai
Â
Demokrasi negeri ini sangat berisik
rakyat tak lagi bisa terpejam
karna di rumah rakyat banyak berita yang seram
Â
Demokrasi negeri ini sangat berisik
suara koruptor melejit
melebihi pelor
Â
Di sana sini berita tentang dewan
dari narkoba sampai korupsi
dari setengah waras sampai yang sinting
Â
Demokrasi diteriakkan
tapi demokrasi dikebiri
lalu diabaikan
Â
Bubarkan saja dewan
yang mengatas namakan demokrasi
aku anggap mereka hanya pajangan tanpa disukai
Â
Muak dengar celoteh santunnya
padahal biadab perilakunya
kerja belum seberapa
berisik minta fasilitas
Â
Mulai dari kasur sampai jalan -jalan
mereka berjemaah menggerogoti negeri
padahal katanya mereka wakil rakyat
Â
Berisik,,,
kalian semua berisik
menodai demokrasi
Â
janji demi janji bertumpang tindih
nyatanya darahkulah yang mendidih
melihat ulah para dewan
Â
berisik kalian berisik
bersumpah demi ini dan itu
ambisi melebihi langit
tak sadar gobloknya minta ampun
Â
Demokrasi menjadi berisik
karena ulah dewan yang sirik
yang tak punya hati terselidik
Â
aku muak
gerah
marah
Â
aku sangat marah
tapi kau sudah mati rasa
taklagi mampu membedakan yang baikdan yang buru.
Â
Hongkong 18 april 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H