Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu... Domestik Helper -

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Toleransi yang Kebablasan

24 April 2015   13:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Rinta Nurhayati

Kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia,yang dikenal dengan toleransinya,tetapi tak jarang bahkan sering mengakibatkan kerugian bagi orang lain mau pun dirinya sendiri.Padahal kalau dilihat dari efeknya sangatlah merugikan,Seperti beberapa waktu yang lalau seorang begal motor tewas di tangan massa,tanpa mengadili dengan hukum tetapi membabi buta,padahal begal sendirian,yang bisa diatasi dengan beberapa orang saja.

Lalu mengapa kebanyakan orang terlalu kepo atau terlalu urus dengan urusan yang bukan urusannya,bagaimana hukum berjalan kalau sebelum ke ranah hhukum masyarakat telah menghakimi lebih kejam daripada hukum yang sebenarnya.bagaimana mungkin sekejap saja kejahatan itu berpindah kepada orang-orang yang ada di tempat kejadian.Ketika terjadinya suatu peristiwa seperti begal,masyarakat begitu epat mengambil reaksi melebihi buru sergap kepolisian.merasa untuk menegakkan hukum tapi cacat melakukan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah KRL Commuter Line ,tujuan Tanah Abang-Maja dilempari batu oleh warga di Tenjo, Cilejit, Banten.

Penyebabnya, KRL tersebut sebelumnya menabrak sebuah sepeda motor di perlintasan liar dan kemudian memancing amarah warga.

"Iya betul ada pelemparan batu oleh warga " kata Humas KAI Commuter Jakarta Eva Chairunisa," saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (24/4/2015).

Kalau masyarakat kita mau berpikir secara logis,biarkanlah aparat yang bertindak,kalau sudah sampai menimpuk Kereta api.yang rugi siapa?

Bukan petugas perkereta apian atau supir atau pemerintah saja,tapi tanpa anda sadari tindakan anda merugikan banyak pihak.

Anda coba bayangkan tindakan dan perilaku anda ketika menghalangi kereta melakukan aktifitasnya,banyak pekerja yang relambat masuk,banyak juga arus lalulintas terganggu,bahkan aktifitas sebagian warga akan terhenti,hanya karena satu orang korban kita mengorbankan kepentingan banyak pihak,tidakkah seharusnya menyadari itu bukan tugas anda membela atau menghakimi,lalu untuk apa petugas keamanan di lapangan kalau masyarakat berebut melakukan tindakan.

Menurut Eva, warga sekitar lokasi kejadian marah lantaran KRL menabrak seorang pengendara motor di sebuah perlintasan liar.

Amarah warga pun tak terbendung lalu mereka melakukan aksi pelemparan batu ke arah KRL Commuter Line.

"Warga marah karena ada pengendara motor yang ditabrak di perlintasan liar, padahal ini membahayakan, " ujar Eva.

Terkait#Tanah Abang#K

Sadarkah masyarakat kapan waktu melintas ..padahal pasti ada pemebritahuan kalau KRL mau lewat di jalur tertentu,kalau ada di kawasan yang liar tentu pengendara harus lebih waspada untuk melintas di daerah tersebut.Sesungguhnya keamanan kita sendiri harus kita jaga ,terkadang kita sudah hati -hati yang lain tidak atau demikian sebaliknya.Dalam situasi ini pasti salah satu pihak ada yang salah dan yang benar,tapi bukan hak masyarakat untuk menghakimi di tempat perkara.

Masyarakat sering kebablasan dalam bertoleransi,melakukan toleransi seharusnya lihatlah apakah kita perlu ikut bertindak atau tidak,apalagi sampai itu menyangkut kehidupan sesorang.Kalau kita lihat kejadian kejadian penghakiman massa,di negara kita paling sering terjadi.Saya pernah melihat bagaimana setan merasuki massa,tak perduli anak kecil dewasa laki dan wanita,mereka sanggup bertindak beringas ketika menghajar seseorang yang diduga mencuri,bagaimana satu orang manusia mati di tangan ratusan orang,secara logika dua orang saja mampu membunuhnya.Lalu kenapa massa turun tanpa tau asal usul masalahnya,disisnilah toleransi yang kebablasan itu bertindak,mereka bertindak untuk menyembunyikan identitas mereka agar mereka tak dihakimi.

Mari kita bercermin kepada negara-negara yang lebih maju,dimana mereka tau meletakkan jalur hukum,mereka tak mau melakukan secara massa tanpa tau asal usul bermasalahan.

Mari kita sadar bahwa bertoleransi tanpa tujuan yang jelas bisa merugikan banyak pihak,dan seharusnya kita harus sadar dimana yang menjadi bagian kita dan orang lain.

Kita harus sadar kerugian yang kita alami akibat tindakan yang tidak bersandar pada hukum.

Kalau sudah sampai menyangkut kelancaran transportasi pasti berakibat pada pekerjaan dan ekonomi masyarakat dan pemerintahan,bagaimana negara kita bisa maju jika masyarakatnya tidak mau tertib.sadarlah kerugian KRL adalah kerugian kita bersama,semua fasilitas negara berasal dari pajak dan rakyat,jadi hargailah milik negara seperti milik kita sendiri,demi kelancaran pemerintahan di negara kita.

HIMBAUAN SAYA KEPADA SAUDARA SEBANGSA DAN SETANAH AIR.

#Taatilah peraturan-peraturan yang ada dan takutlah pada hukum. #Hindarilah tempat keramaian yang tidak tau penyebabnya.

#Belajarlah menahan diri dan emosi anda apabila berhadapan dengan situasi yang tidak baik,dan jangan mudah terprovokasi.

#Sebaiknya anda melapor kepada petugas sebelum terjadi hal yang lebih rumit.

#Biasakanlah tertib dan jangan terlalu suka mengurus yang bukan urusan kita,

Sebaiknya tindakan massa tidak perlu anda ikuti,karena itu bukan jalan penyelesaian terbaik.

Hongkong 240415

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun