Barangkali kamu mengetuk pintu hatiku
Hanya untuk memastikan
Apakah aku sudah membukanyaÂ
Atau masih menguncinya rapat-rapat
Pintu itu terus kamu ketuk
Tentu dengan senang dan ramah
aku mempersilahkanmu masuk
Dan memberimu banyak jamuan dan sajian
Na'asnya kamu menghilang tanpa pesan
Tanpa pamit yang menenangkan
Ternyata kamu hanya mencari persinggahan
Dan mencari tempat untuk bisa kamu permainkan
Aku lupa
Seharusnya saat itu aku menyuguhkanmu kopi
Bukan hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!