Agregat Halus
Ada beberapa jenis agregat halus, dan diantaranya dipakai untuk campuran pembuatan batako yaitu antara lain seperti:
- Pasir Beton Pasir beton memiliki kandungan sifat keras dan tajam. Digunakan pada pengecoran, struktur kolom, balok pelat lantai.
- Pasir Gunung Pasir gunung memiliki sifat Pozzolan yang artinya mengeras membentuk massa padat jika dicampur dengan kapur padam dan air.
- Pasir Kuarsa Pasir kuarsa mengandung struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal. Berwarna putih bening yang tergantung dari senyawa pengotornya.
Air
Penggunaan air juga harus memperhatikan takarannya. Banyaknya gelembung yang dihasilkan dari proses hidrasi dikarenakan air yang digunakan berlebihan akan mengakibatkan turunnya kekuatan beton yang akan dihasilkan, namun dengan air lebih sedikit mengakibatkan pengeringan hidrasi tidak merata. Dibutuhkan faktor air semen (water cement ratio) untuk perbandingan air dengan berat semen agar air yang diperlukan sesuai takaran.
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Batako
Penggunaan batako sebagai bahan baku pembuatan dinding memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
- Secara pemakaiannya, batako lebih kuantitatif dan lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan batu bata.
- Batako dianggap tidak mudah bocor sehingga meminimalisir terjadinya kebocoran pada saat terjadi hujan.
- Memudahkan dalam pembuatan.
- Hemat waktu karena ukurannya yang besar.
- Pada jenis batako berlubang, difungsikan untuk keluar masuknya udara.
- Batako tidak perlu diplester apabila pekerjaannya rapi.
- Pengguna batako dapat dengan mudah memotong batako.
- Batako tidak perlu direndam air sebelum digunakan.
Kekurangan batako yaitu sebagai berikut:
- Rongga di tengah batako menyebabkan dinding batako lebih rentan mengalami retak rambut.
- Tidak meredam suara dengan baik.
- Saat musim panas, penggunaan batako akan mengakibatkan panas menyerap ke dalam ruangan.
- Walaupun ukurannya lebih besar, namun dari segi kekokohan batako masih kalah jika dibandingkan dengan batu bata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H