Mohon tunggu...
naily husna
naily husna Mohon Tunggu... Lainnya - Enjoy your life

Mulai cintai diri sendiri sebelum mencintai oranglain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinggal di Kota Dukun, Bukan Penghalang Hidup Rukun

20 Mei 2021   14:50 Diperbarui: 20 Mei 2021   14:51 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal di Kota Dukun, Bukan Penghalang Hidup Rukun

Oleh : Nurul Kholifatun Nisak

Indonesia terdiri dari berbagai suku dan daerah yang masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan beberapa daerah memiliki julukan dan menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Seperti contohnya kota Kudus yang  memiliki julukan kota kretek dan jepara terkenal dengan kota ukir. Tidak kalah dari kedua tetangganya, pati juga memiliki julukan bahkan lebih dari satu. Diantaranya yaitu Pati Bumi Mina Tani, kota Kacang, kota gandul, dan kota seribu paranormal. Kota Pati dijuluki Pati Bumi Mina Tani ini dikarenakan mayoritas masyarakat di Pati berprofesi sebagai petani.  Julukan inilah yang resmi dijadikan slogan dan dituliskan pada gapura selamat datang di kota Pati. Pati juga terkenal dengan kuliner nasi gandulnya, Masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya dengan sebutan nasi gandul. Nasi inilah yang menjadi makanan khas kota Pati. Julukan selanjutnya yaitu kota kacang, hal ini dikarenakan pati merupakan tempat produksi dan pengolahan kacang terbesar yang ada di Indonesia. Terdapat dua pabrik besar yaitu pabrik kacang garuda dan kacang dua kelinci. Julukan terakhir dari kota ini yaitu kota seribu paranormal. Tak heran jika kota ini dijuluki kota seribu paranormal karena mudah sekali menemukan paranormal disepanjang jalan kota ini bahkan paranormal kondang juga terlahir di kota ini.

Dilansir dari kompasiana.com diantara paranormal kondang yang ada di Pati diantaranya Boss Eddy, Mbah Roso, Sukma Jati, Jeng Asih, David Gombak dan Dewi Sedap Malam. Klien mereka pun juga beragam, mulai dari kalangan pejabat, selebritis hingga kalangan biasa. Sejarah berdirinya Kota Pati tidak terlepas dari peran tokoh spiritual yang mendiami kota ini dari masa kerajaan Majapahit, yaitu zaman Mataram Hindu. Dari zaman itu, masyarakat di kota Pati sudah gemar mencari ilmu kesaktian. Hal ini juga merupakan faktor menjamurnya paranormal yang ada di kota ini.

Dilansir dari Sapujagadnews.com secara geografis letak kota Pati dikelilingi oleh makam-makam tokoh spiritual yang sangat kuat. Di sebelah barat ada makam Sunan Kalijaga di Demak, makam Sunan Muria di puncak gunung muria dan makam Sunan Kudus di dekat pegunungan muria. Di sebelah selatan terdapat makam Syekh Jangkung atau yang juga dikenal dengan Saridin, dan di sebelah utara ada makam Syekh Mutamakkin. Selain itu di pegunungan Patiayam juga pernah berdiri sebuah padepokan yang dipimpin oleh paranormal kondang yang menjadi guru hampir seluruh paranormal, beliau adalah Senggoropati. Keberadaan makam-makam inilah yang turut mempengaruhi dan memperkuat aura spiritual masyarakat Pati.

Berdasarkan buku Ensiklopedi Hukum Islam, dukun atau paranormal merupakan orang yang melakukan praktek tradisional menggunakan obat-obatan alami seperti daun-daunan dan air yang disertai doa-doa, jampi-jampi atau mantra. Dukun juga disebut sebagai peramal karena dianggap mampu mengetahui kejadian yang akan datang, nasib seseorang dimasa depan melalui garis telapak tangan, fenomena alam, perjalanan bintang, dll (Syofrianisda & Susanti, 2017). Narek dalam penelitiannya menyatakan kekuatan yang didapatkan dukun bisa melalui beberapa faktor. Yang pertama faktor warisan, apabila ada leluhur atau anggota keluarga yang sebelumnya pernah menjadi sukun maka kekuatan tersebut akan diwariskan kepada anak cucunya. Yang kedua bisa melalui jalur mimpi, dan yang ketiga melalui proses belajar.

Dalam kacamata masyarakat, dukun bukanlah orang yang memiliki karakteristik fisik khusus. Tampilan mereka sama dengan masyarakat pada umumnya, dan siapapun bisa menjadi dukun baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Menurut masyarakat dukun bisa menolong warga yang sedang mengalami sakit maupun membantu permasalahan-permasalahan yang mereka alami. Meskipun di kota pati banyak tersebar dukun atau paranormal namun tidak semua masyarakat mempercayai sepenuhnya terhadap kekuatan-kekuatan mistis yang dimiliki paranormal. meskipun masyarakat berpegang teguh pada keyakinannya masing-masing namun tidak membuat mereka hidup tidak selaras. Karena itulah pentingnya toleransi antar sesama. Kita tahu bahwa indonesia memiliki banyak suku daerah, dan tentunya setiap daerah memiliki perbedaan baik suku, agama, bahasa, ras dan agama. Meskipun demikian, perbedaan ini tidak menjadi penghambat untuk kita tetap hidup rukun, saling menghormati dan saling gotong royong. Adanya sikap saling menghormati dan melakukan ibadah sesuai keyakinan masing-masing maka akan tercipta kehidupan yang harmonis. Adanya perbedaan prinsip dan keyakinan bukanlah penghalang untuk tetap hidup rukun di masyarakat, sebaliknya perbedaan yang ada dapat digunakan untuk saling melengkapi satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun