Junkfood atau biasa dikenal dengan sebutan makanan cepat saji merupakan makanan yang memiliki kandungan lemak dan kalori cukup tinggi serta mengandung gizi yang bisa dibilang rendah. Junkfood ini dinilai sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia terutama para anak kos. Selain harganya yang terjangkau, makanan cepat saji digemari karena cara memasaknya yang sederhana, rasanya gurih dan cenderung mudah membuat ketagihan. Masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa yang disebut junkfood hanya mie instan dan minuman bersoda saja, padahal banyak sekali jenis makanan yang termasuk dalam kategori junk food seperti burger, kentang goreng, dan coklat. Coklat sering dikonsumsi karena dinilai dapat meningkatkan mood dan menurunkan stress. Namun yang perlu digaris bawahi adalah mengonsumsi coklat berdampak baik jika dikonsumsi sewajarnya secara, sebaliknya jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan gangguan pencernaan. Selain junkfood para anak muda juga gemar mengonsumsi makanan pedas dengan level kepedasan diatas batas wajar terutama pada remaja Perempuan yang sering penasaran dengan makanan-makanan pedas. Makanan pedas juga dianggap dapat meningkatkan mood dan mengurangi stress sehingga terkadang banyak yang sengaja mengonsumsi secara berlebihan.Â
Sejumlah penelitian telah membuktikan jika keseringan mengonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan-makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh, yang di kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan . Junkfood dan makanan pedas merupakan dua jenis makanan yang berbeda tetapi memiliki dampak yang serupa untuk Kesehatan. Keduanya sama-sama menyebabkan gangguan pada organ-organ pencernaan seperti lambung dan usus. Junk food dapat menyebabkan asam lambung naik dan iritasi pada usus, hal tersebut terjadi karena kandungan lemak yang tinggi dan zat kimia. Jika dikonsumsi jangka Panjang, makanan cepat saji dapat menyebabkan usus buntu dan kanker. Makanan pedas juga demikian, selain dapat menyebabkan asam lambung naik makanan pedas juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan mikrobiota usus seperti diare dan konstipasi jika dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong. Pengonsumsian makanan pedas secara terus menerus dapat menyebabkan maag akut atau gastritis karena lapisan lambung mengalami peradangan.
Namun asam lambung dan maag dapat diatasi secara tradisional lho. Bahan-bahan alami untuk mengatasi maag dan asam lambung diantaranya akar manis, sereh, air kelapa, dan kurma. Selain itu, anda bisa mencoba cara-cara sederhana seperti makan secara bertahap, redakan stres, dan hindari makanan-makanan pemicu asam lambung.
Dengan mengetahui dampak-dampak negatif dari makanan-makanan pedas dan cepat saji diharapkan masyarakat lebih menyayangi kesehatan organ pencernaan kita. Tentunya kita boleh sekali-kali mengonsumsi makanan tersebut tapi dalam batas yang sewajarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H