Gemericik air berjatuhan
Malam itu aku dudk di pelataran, terlihat cahaya mengarah ke bumi
Tidak terang, namun sangat terasa kilauannya yang berseri
Inginku menyentuh, lamun lengan tak pantas menggapai
Gemerlap malam menyelinap hati
Dingin sekali
Angan mulai berdesir menyentuh pipi
Secarik kertas kuambil dan kuamati
Bersih memutih
Penaku mulai tergerak lirih
Abjad satu persatu tersusun rapi
Apapun nantinya yang terjadi, tak berjauhan dengan kata semoga doa terbaik mengiringi
Sulitnya seorang hamba, bukan berarti sulit bagi Sang Maha Kuasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H