Mohon tunggu...
Nailul Inayah
Nailul Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang

Mahasantri

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Childfree Vs Bonus Demografi dalam Kacamata Ekonomi

17 Februari 2023   19:44 Diperbarui: 11 November 2024   21:27 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak. (Dok. Shutterstock via kompas.com)

Meskipun sekarang sedang dalam masa-masa menuju bonus demografi, dapat dilihat dalam data BPS, jumlah penduduk Indonesia tiap tahun peningkatannya tidak signifikan. Laju pertumbuhan penduduk menurun, dari 2020 hingga 2022 tercatat sebesar 1,25 %, 1,22 % , 1,17%.

Apalagi, sekarang ini yang menjadi trending topik adalah childfree, yang dipilih oleh Gita Savitri sebagai solusi awet muda. Childfree adalah kondisi dimana pasangan suami istri memutuskan untuk tidak memiliki anak.

Jika sekarang ini banyak generasi millenial maupun generasi Z membuat pilihan childfree yang mana sekarang dibarengi dengan bonus demografi, lalu bagaimana dengan kondisi Indonesia pasca bonus demografi? Bukankah akan kehabisan usia produktif? 

Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang dan Korea Selatan mengalami resesi seks, pertumbuhan penduduk mereka minus, sampai orang-orang jepang dibayar untuk punya anak, atau disebut bonus bayi.

Hadirnya isu pilihan childfree tentu sangat mempengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia, dan tentu tidak menguntungkan bagi perekonomian. Bilamana banyak yang membuat pilihan tersebut, Sumber Daya Manusia yang dimiliki Indonesia jelas berkurang. 

Dapat dikatakan setelah menikmati bonus demografi, akan merasakan krisis demografi. Tenaga kerja pun otomatis berkurang, yang berakibat pada tingkat produksi. Selain itu, dengan kondisi penduduk yang sedikit, konsumsi masyarakat ikut menurun. 

Pelaku ekonomi adalah semua orang, meskipun dapat tergolong menjadi Rumah Tangga Pemerintah, Perusahaan, Keluarga, Negara, dan Masyarakat . 

Di sini dapat dilihat bahwa jika jumlah penduduk menurun, maka intensitas kegiatan ekonomi juga menurun. 

Ditambah dengan Indonesia adalah negara yang berkembang, perkembangan teknologi belum secepat negara barat. Yang mana masih sangat menggantungkan pada tenaga kerja manusia.

Singkatnya, bonus demografi dan childfree sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. 

Bonus demografi dapat benar-benar dirasakan manfaat ekonominya apabila masyarakat usia produktif telah diberdayakan, disiapkan, difasilitasi untuk memaksimalkan potensinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun