Mohon tunggu...
Nailul Afroh Masyhuda
Nailul Afroh Masyhuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia : Pilar Pembentukan Karakter dan Identitas Muslim

17 Oktober 2024   18:51 Diperbarui: 5 November 2024   07:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendidikan Islam di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas masyarakat. Sejarahnya mencerminkan dinamika interaksi antara agama, budaya, dan pendidikan. 

Dari masa ke masa, pendidikan Islam telah berkembang mengikuti perubahan sosial dan politik, serta menjadi salah satu pilar utama dalam pembentukan masyarakat yang berakhlak dan berintegritas. Dalam konteks ini, memahami sejarah pendidikan Islam sangat penting untuk melihat bagaimana nilai-nilai dan ajaran Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Masuknya Islam ke Nusantara

Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-7, terutama melalui jalur perdagangan. Para pedagang Muslim, terutama dari Arab, Persia, dan India, memainkan peran penting dalam menyebarkan agama ini. 

Proses ini tidak hanya mencakup pengenalan agama, tetapi juga pertukaran budaya dan pengetahuan. Kerajaan-kerajaan Islam pertama, seperti Samudera Pasai, Demak, dan Aceh, menjadi pusat penyebaran Islam di Indonesia. 

Di sinilah pendidikan Islam mulai berkembang, di mana ulama mengajarkan Al-Qur'an, fikih, tauhid, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Pendidikan pada masa ini dilakukan secara informal di masjid, surau, atau langgar. Metode pengajaran yang digunakan umumnya berbasis langsung pada interaksi antara guru dan murid, yang memfokuskan pada pembacaan dan penghafalan kitab suci.

Perkembangan Pondok Pesantren

Memasuki abad ke-15 dan 16, muncul pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan formal yang sangat berpengaruh. Pesantren menjadi pusat pendidikan Islam yang terstruktur dan berfungsi sebagai tempat pengembangan ilmu agama. Di sini, para santri tidak hanya belajar agama, tetapi juga diajarkan nilai-nilai moral, sosial, dan keterampilan hidup. 

Pesantren dipimpin oleh kiai yang memiliki otoritas dan kewenangan dalam mengajarkan ilmu. Kurikulum pendidikan di pesantren biasanya meliputi tafsir, hadits, fikih, tasawuf, dan bahasa Arab. Pendekatan pendidikan di pesantren bersifat holistik, menggabungkan pengajaran akademik dengan pembentukan karakter. 

Melalui pendidikan ini, banyak ulama, pemimpin masyarakat, dan tokoh-tokoh penting lahir dari lingkungan pesantren, berkontribusi pada perkembangan sosial dan budaya masyarakat Islam di Indonesia.

Tantangan Masa Kolonial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun