Apakah doaku terlalu panjang ?Â
Sesulit itukah mengerti ?
Aku mengatakannya dan kau tak memahaminya ,Â
Hanya mengabaikannya .Â
Memang benar aku hina di depanmuÂ
Tak lagi punya harga diriÂ
Tak lagi mengerti tentang kebahagiaanÂ
Hanya mengerti bagaimana cara terbalaskanÂ
saat kutau tak pernah terbalas selama iniÂ
saat kutau kau buang akuÂ
saat kutau kau tidak pernah ,Â
mengharapkanku namun kau ahli dalam membuatku kembali padamuÂ
Mati rasa...
Kosong...
Hanya dadaku terasa kau hujami dengan panah ribuan kaliÂ
Bukan air mata yang kutau jatuhÂ
Namun , pengorbanan , harapan , amin , penantian , ketulusan , tangan yang selalu terangkat semua sekarang kau paksa kalah .Â
Kini......
Aku baru menyadari , kamu bukanlah amin yang sesungguhnya .Â
Walaupun sudah sejauh ini aku berjuang dan menanti .Â
Kau adalah luka hati yang mengajarkanku ikhlas .Â
Menerima bukan membenci.Â
Memaafkan tanpa memaki .Â
Sejauh apa aku nantinya menanti , kau hanyalah angan bukan harapan .Â
Penulis : Nailis Sa'adah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H