Bettelheim menyatakan bahwa "permainan adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar." Sedangkan Schwartzman mengemukakan bahwa "permainan bukan bekerja, permainan adalah pura-pura, permainan bukan sesuatu yang sungguh-sungguh dan bukan suatu kegiatan yang produktif".Â
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian permainan adalah suatu kegiatan yang memiliki sifat pura-pura, yang dipilih sendiri oleh pemain, tanpa didesak rasa tanggungjawab dan tidak memiliki tujuan yang jelas melainkan hanya untuk kesenangan.
Alat permainan yang tersedia dapat dijadikan media pengajaran dan dapat dijadikan sarana untuk menarik perhatian siswa, pemahaman siswa serta perkembangan dan pertumbuhan siswa. alat permianan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dirancang untuk meningkatkan aspek perkembangan anak dengan cara menstimulasinya menggunakan alat perimanan yang bernilai edukatif agar kecerdasan yang dimiliki oleh anak dapat berkembang secara optimal.Â
Alat pemainan edukatif (APE) seperti, balok , lego dan bola disebut sebagai sumber belajar selain guru, karena melalui alat pemainan edukatif (APE) ini anak dapat mengenal berbagai ukuran.
Alat permainan edukatif ada bermacam-macam salah satunya yaitu permainan maze. Maze merupakan game sederhana yang bertujuan menetukan jalur yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam permainan edukatif maze anak-anak harus menemukan beberapa jalur pada bagian-bagian maze berupa kotak yang dilewati untuk tiap baris atau tiap kolom.Â
Terdapat beberapa bentuk maze untuk anak-anak seperti bentuk lingkaran, mencari jejak rumah, menemukan jalan keluar untuk sekolah dan lain-lain. Mainan edukatif maze adalah usaha untuk melakukan penemuan baru dalam dunia bermain anak.
Permainan maze ini ini, bermanfaat untuk mengembangkan semua aspek perkembangan anak. Pada saat anak bermain dengan permainan maze ini anak akan terlatih perkembangan kognitifnya, misal anak mampu mencari jalan yang sangat efektif untuk bisa sampai ke tujuan yang diinginkan, perkembangan afektif, anak mampu mengetahui tempat mana yang bisa digunakan untuk menunaikan ibadah.
Perkembangan motorik, anak mampu mengikuti jalan liku-liku untuk bisa sampai dari suatu tempat ke tempat yang lain, perkembangan seni, anak mampu memilih jalan yang lebih cepat untuk bisa sampai ke suatu tempat tujuan, perkembangan bahasa, anak mampu berinteraksi dengan temannya untuk bisa berangkat ke tempat yang ingin dituju, dan pada perkembangan sosial emosional, Â anak mampu membantu temannya mencari jalan untuk menuju ke suatu tempat.
Permainan maze ini bisa dimainkan untuk semua usia. Akan tetapi permainan ini kami buat dari anak umur 3 tahun hingga 6 tahun. Dalam permainan maze ini kami mengenalkan konsep untuk mengetahui nama-nama tempat. Nama-nama tempat yang harus anak-anak ketahui fungsi dan kegunaannya. Kosep yang kami buat sederhana serta menarik ini bisa membuat anak cepat menghafal nama-nama tempat dan juga membuat anak tahu tujuan mendatangi tempat tersebut.
Permainan maze sangat bermanfaat untuk mengajarkan nama-nama tempat beserta fungsi dan kegunaannya. Adapun beberapa manfaat dari permainan ini, yaitu:
Mempermudah guru dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik tentang nama-nama tempat.
Membuat peserta didik senang dan tidak cepat bosan dalam mengikuti dan menerima pelajaran.
Memperkuat daya ingat peserta didik tentang nama-nama tempat beserta fungsi dan kegunaannya.
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan (Untuk Pendidikan Anak Usia Dini). Jakarta : PT Grasindo, Anggota Ikapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H