Korea? Yang terbesit dalam fikiran saya hanya sebuah negara yang mempunyai sebuah film dengan kapasitas tinggi yang banyak disukai anak muda Indonesia khususon saya pribadi, wkwkwk. Two W, DOTS, The K2, Goblin, dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu per-satu dan menceritakannya adalah salah satu film yang menurut saya bagus ketimbang yang lain. Banyak yang mengatakan, orang yang suka drama Korea orangnya pasti baperan dan suka pada hal-hal yang berbau romance. Ntahlah, saya kurang begitu menggubrisnya. Karena sesuatu yang kita sayangi maupun kita cintai akan ada kelebihan dan kekurangannya.
Temanku rata-rata yang suka film Korea orangnya pintar *ntah pintar dalam segi apanya, wkwk* dan juga ada yang termotivasi, yang dulunya no banget sama Bahasa Inggris sekarang dia malah mempelajarinya gara-gara salah satu film Korea yang disukai tidak ada subtittle Indonesianya. Mau tidak mau harus memegang kamus bahasa Inggris. So sweet nggak sih. Dalam artikel yang sekarang ini, mengapa saya mengambil tema Korea? Karena saya ingin mengenal lebih jauh, bukan hanya sekedar suka sama dramanya. Karena ada pepatah “tak kenal maka tak sayang” ada lagi mahfudzat santri “man ahabba syai’an fahuwa dzikruhu, barang siapa yang mencintai sesuatu pastilah banyak menyebutnya”. Karena ke-kepoan saya akan negara Korea, ternyata ada sau hal yang membuat saya semakin dan semakin..! Sistem pendidikannya yang joss sahabat. Sistem pendidikan yang seperti apa? Pastinya timbul banyak pertanyaan. Oke langsung aja ya.
Korea Selatan merupakan salah satu negara maju. Salah satunya maju dalam hal pendidikan. Why? Karena Korea Selatan mempunyai beberapa prinsip yang berbeda dari negara lain. Juga korea mempunyai slogan “Education is an ornament in prosperity and a refuge in adversity.” arti dari slogan ini, pendidikan adalah ornamen atau hiasan dalam kemakmuran dan perlindungan dalam kesulitan” maksudnya pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diunggulkan di Korea. Karena dengan pendidikan orang akan mengetahui apa yang tidak diketahui sebelumnya, bisa membuka wawasan luas sehingga akan selalu siap dalam menghadapi apapun untuk hidup kedepannya.
Bagaimana sistem pendidikan di Korea?
1. Ditinjau dari jam belajarnya
Jam belajar di Korea Selatan berbeda dengan jam belajar di negara lainnya. Kalau di Indonesia pak Jokowi menetapkan sekolah full day, dari jam 7.00/7.30 hingga sore, mengeluhnya sudah kemana-mana. Di Korea bermain dengan belajarnya lebih banyak jam belajar. Para siswa sekolah tinggi belajar selama 14 jam dari 08.30-22.00. Untuk sekolah menengah diberi toleransi jam belajar dari 8.30-4.00 ditambah dengan Hagwon atau menghadiri lembaga pendidikan swasta.
2. Bagaimana fasilitas belajarnya
KORSEL memiliki fasilitas baik yang untuk menunjang keberhasilan pendidikan siswanya. Seperti ruangan kelas ekonomi yang dilengkapi dengan lorong, rak, pasar mini atau ruangan kelas kesehatan yang dibuat seperti rumah sakit. Selain itu presentasi Power Point dan USB adalah hal-hal dasar yang digunakan dalam sistem pembelajaran SD-SMA. Ruang kelas dilengkapi Komputer yang terhubung ke salah satu sistem proyektor overhead atau layar datar LCD.
3. Sudut pandang pendidik
Di Korea Selatan pendidik sangat dijunjung tinggi, karena guru adalah pemegang posisi tertinggi dan berharga dalam pendidikan. Dengan pepatah “Guru adalah hal tertinggi selayaknya Tuhan”. Sistem pendidikan di Korea Selatan menerapkan rotasi mutasi guru setelah lima tahun mengajar. Jadi setiap guru mempunyai kesempatan untuk mengajar di berbagai sekolah yang baik ataupun buruk. Dengan sistem ini pendidikan akan merata dan kualitas guru semakin meningkat.
4. Ditinjau dari proses belajar
Praktik atau turun langsung ke lapangan merupakan proses belajar anak di Korea Selatan. Mengapa harus dengan praktik? Karena dengan praktik akan meningkatkan tingkat kekreativitasan anak serta dengan praktik pula anak akan belajar sambil bermain.
5. Kedisiplinan siswa
Di Korea Selatan dalam hal mendisiplinkan siswa sangat ketat dan keras akan tetapi ada batasan-batasan tertentu. Dengan peraturan ini orang tua biasa aja tanpa ada komentar, yang artinya setuju-setuju saja dengan peraturan tersebut. Kalau menurut saya disiplin itu penting. Why? because, dengan disiplin orang akan belajar menghargai waktu, akan menggunakan waktu sebaik mungkin. Tidak akan ada waktu yang terbuang begitu saja tanpa diisi dengan hal-hal yang positi dan bermanfaat.
Selain disiplin, siswa juga diajarkan untuk mempunyai tanggung jawab atas kebersihan sekolahnya. Dengan kata lain, bukan berarti di sekolah tersebut tidak mempunyai cleaning service. Cleaning service hanya membersihkan tempat-tempat utama saja, seperti kamar mandi, lorong sekolah, ruang kelas. Sementara siswa membersihkan sampah di lapangan sebelum bel masuk berbunyi.
Inilah salah satu usaha dan prinsip Korea Selatan untuk memajukan negaranya yaitu dengan menjunjung tinggi pendidikan. Korea Selatan juga mempunyai bangsa yang tekun. Jadi dapat disimpulkan bahwa negara maju pasti mempunyai trik-trik tertentu untuk memajukan negaranya. Harus berani bertindak dan beranggung jawab atas tindakan yang diambil. Juga kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Sumber:fditami.wordpress.com/2016/01/19/fakta-pendidikan-di-korea-selatan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H